wptemplates.org
RSS Feed

Jumat, 03 Agustus 2012

Begini Sehat Ala Rasulullah

TEMPO.CO , Jakarta: Semasa hidupnya, Rasulullah SAW tak pernah merasakan sakit. Bahkan sakit ringan sekalipun seperti pilek, tak ada satu pun riwayat yang menjelaskan ia pernah sakit. Bagaimana kiat sehat ala Rasulullah SAW itu ? Sebenarnya tidaklah sulit mendapatkan tubuh tetap bugar sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad, terutama saat berpuasa Ramadan.

Menurut Ustad Januar, sekitar 4.000 tahun lalu sebenarnya Rasulullah telah memberikan cara cerdas agar tubuh sehat. Dia mencontohkan, Nabi ketika makan daging domba atau onta selalu memilih bagian paha.

Sebab pada bagian itu, paha yang selalu aktif bergerak sehingga tak mengandung lemak. Dengan kata lain, bagian paha benar-benar daging yang mengandung protein tinggi dan dibutuhkan tubuh.
"Sementara masyarakat indonesia pada umumnya ketika makan satu mangkuk sop misalnya, isinya campur-campur hampir seluruh isi perut dan lemak habis dilahap," ujar Januar saat menyampaikan ceramah agama usai salat Tarawih di musala Alkautsar, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad malam, 29 Juli 2012. "Padahal dalam satu mangkok itu ada yang menyebabkan asam urat, darah tinggi, dan jantung koroner," katanya.

Cara sehat Nabi lainnya adalah menghindari dua jenis makanan yang saling berlawanan. Sederhananya, Rasulullah tidak mengonsumsi makanan darat dengan kandungan ion plus bersamaan dengan sari laut yang mengandung ion negatif. Contohnya, tidak makan daging dan ikan, ikan dan susu, ikan dan telur, susu dan buah-buahan.

Menurut Ustad Januar, salah serang pakar nutrisi bernama Abdullah Mahmud telah meneliti pola makan sehat ala Rasulullah. Penelitian dilakukan berawal dari rasa penasaran kenapa Rasulullah tak pernah sakit selama masa hidupnya. "Jadi jauh sebelum ilmu nutrisi modern muncul, Rasul sudah melakukannya lebih dulu," kata dia.

Hasil penelitian Abdullah benar-benar mengagumkan. Bahwa, mengonsumsi dua jenis makanan yang saling berlawanan membuat metabolisme tubuh melakukan proses negatif. Dampaknya terhadap kesehatan akan dirasakan setelah 10-15 tahun, seperti muncul penyakit jantung koroner. "Memilih jenis makanan yang baik bagi tubuh ini juga bisa disebut diet ala Rasulullah," katanya.

Selain pola makan, Rasulullah juga mencontohkan pola hidup sehat: membiasakan diri bangun pada waktu dini hari. Nabi Muhammad, kata Januar, telah mencontohkan kebiasaannya bangun atau salat tengah malam, kira-kira pukul 02.00 dini hari sampai subuh.

Ternyata oksigen pada waktu itu sangat segar, di mana Allah SWT mengganti semua oksigen di bumi yang telah kotor dengan cara mengangkatnya ke langit dan ditukar oksigen baru. Terbiasa bangun dini hari juga sangat bagus untuk otak, seperti lebih mudah menghafal Al-Quran.

Pola hidup sehat lainnya adalah, makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. Tubuh manusia terbagi dalam tiga bagian, 1/3 adalah makanan, 1/3 lagi air, dan 1/3 sisanya untuk oksigen. "Jika tidak seimbang maka tubuh tidak normal," katanya. "Di bulan Ramadan ini adalah kesempatan sangat bagus untuk bangun lebih pagi."

Kemudian, membiasakan diri berjalan kaki. Rasulullah sangat menyukai berjalan kaki, meski sebenarnya bisa menunggangi onta ke mana pun ia hendak pergi. Salah satu manfaat berjalan kaki adalah memperlancar peredaran darah dengan terbukanya pori-pori kulit lebih lebar, sehingga sirkulasi oksigen ke dalam tubuh lebih lancar.

Terakhir, tentu puasa. Dalam salah satu hadis Nabi dijelaskan; Suumu tasihhu yang maknanya berpuasalah agar kamu sehat. Setidaknya dengan berpuasa, memberikan kesempatan pencernaan beristirahat.

HAMLUDDIN
Sumber http://www.tempo.co

0 komentar:

Posting Komentar