TEMPO.CO , Jakarta:
Semasa hidupnya, Rasulullah SAW tak pernah merasakan sakit. Bahkan
sakit ringan sekalipun seperti pilek, tak ada satu pun riwayat yang
menjelaskan ia pernah sakit. Bagaimana kiat sehat ala Rasulullah SAW itu
? Sebenarnya tidaklah sulit mendapatkan tubuh tetap bugar sesuai dengan
tuntunan Nabi Muhammad, terutama saat berpuasa Ramadan.
Menurut
Ustad Januar, sekitar 4.000 tahun lalu sebenarnya Rasulullah telah
memberikan cara cerdas agar tubuh sehat. Dia mencontohkan, Nabi ketika
makan daging domba atau onta selalu memilih bagian paha.
Sebab
pada bagian itu, paha yang selalu aktif bergerak sehingga tak mengandung
lemak. Dengan kata lain, bagian paha benar-benar daging yang mengandung
protein tinggi dan dibutuhkan tubuh.
"Sementara masyarakat
indonesia pada umumnya ketika makan satu mangkuk sop misalnya, isinya
campur-campur hampir seluruh isi perut dan lemak habis dilahap," ujar
Januar saat menyampaikan ceramah agama usai salat Tarawih di musala
Alkautsar, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad malam, 29 Juli 2012.
"Padahal dalam satu mangkok itu ada yang menyebabkan asam urat, darah
tinggi, dan jantung koroner," katanya.
Cara sehat Nabi lainnya
adalah menghindari dua jenis makanan yang saling berlawanan.
Sederhananya, Rasulullah tidak mengonsumsi makanan darat dengan
kandungan ion plus bersamaan dengan sari laut yang mengandung ion
negatif. Contohnya, tidak makan daging dan ikan, ikan dan susu, ikan dan
telur, susu dan buah-buahan.
Menurut Ustad Januar, salah serang
pakar nutrisi bernama Abdullah Mahmud telah meneliti pola makan sehat
ala Rasulullah. Penelitian dilakukan berawal dari rasa penasaran kenapa
Rasulullah tak pernah sakit selama masa hidupnya. "Jadi jauh sebelum
ilmu nutrisi modern muncul, Rasul sudah melakukannya lebih dulu," kata
dia.
Hasil penelitian Abdullah benar-benar mengagumkan. Bahwa,
mengonsumsi dua jenis makanan yang saling berlawanan membuat metabolisme
tubuh melakukan proses negatif. Dampaknya terhadap kesehatan akan
dirasakan setelah 10-15 tahun, seperti muncul penyakit jantung koroner.
"Memilih jenis makanan yang baik bagi tubuh ini juga bisa disebut diet
ala Rasulullah," katanya.
Selain pola makan, Rasulullah juga
mencontohkan pola hidup sehat: membiasakan diri bangun pada waktu dini
hari. Nabi Muhammad, kata Januar, telah mencontohkan kebiasaannya bangun
atau salat tengah malam, kira-kira pukul 02.00 dini hari sampai subuh.
Ternyata
oksigen pada waktu itu sangat segar, di mana Allah SWT mengganti semua
oksigen di bumi yang telah kotor dengan cara mengangkatnya ke langit dan
ditukar oksigen baru. Terbiasa bangun dini hari juga sangat bagus untuk
otak, seperti lebih mudah menghafal Al-Quran.
Pola hidup sehat
lainnya adalah, makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. Tubuh
manusia terbagi dalam tiga bagian, 1/3 adalah makanan, 1/3 lagi air, dan
1/3 sisanya untuk oksigen. "Jika tidak seimbang maka tubuh tidak
normal," katanya. "Di bulan Ramadan ini adalah kesempatan sangat bagus
untuk bangun lebih pagi."
Kemudian, membiasakan diri berjalan
kaki. Rasulullah sangat menyukai berjalan kaki, meski sebenarnya bisa
menunggangi onta ke mana pun ia hendak pergi. Salah satu manfaat
berjalan kaki adalah memperlancar peredaran darah dengan terbukanya
pori-pori kulit lebih lebar, sehingga sirkulasi oksigen ke dalam tubuh
lebih lancar.
Terakhir, tentu puasa. Dalam salah satu hadis Nabi
dijelaskan; Suumu tasihhu yang maknanya berpuasalah agar kamu sehat.
Setidaknya dengan berpuasa, memberikan kesempatan pencernaan
beristirahat.
HAMLUDDIN
Sumber http://www.tempo.co
Jumat, 03 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar