tag:blogger.com,1999:blog-7136292084050273142024-02-07T22:08:06.475-08:00Ririen : Mencari Ilmu Menebar BaktiCatatan, Renungan, Seorang Ibu Yang Selalu Berusaha Memberikan Yang TerbaikRien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.comBlogger105125tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-73108247724064903902012-12-10T00:39:00.000-08:002012-12-10T00:39:42.211-08:00Resep Peluruh Kolesterol dan Trigliserida<div class="judul_artikel">
</div>
<div class="c_blue_kompas font11 pb_10 pt_3">
<span style="font-size: xx-small;"></span></div>
<div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_10">
<div>
<div class="tab_1 img310" id="foto1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img src="http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2008/08/21/162458p.jpg" />
<div align="right" class="font10 c_abu ">
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="isi_berita pt_5">
<strong>JAKARTA, KOMPAS.com - </strong>Mengonsumsi
tanaman obat, baik daun, biji, akar, maupun buahnya, tidak berarti
makan tanaman itu sebanyak-banyaknya. Konsumsilah ramuan tersebut dengan
komposisi dan dosis tertentu. Karenanya, cara membuat ramuan,
komposisi, dosis, dan waktu pemakaian harus dipelajari dengan baik lagi
benar. <br /><br /><strong>Berikut beberapa resep peluruh kolesterol dan trigliserida.</strong><br />1. Alpukat<br />Bahan: 1 buah alpukat matang<br /> Cara Pemakaian: Buah alpukat dimakan mentah. Lakukan setiap hari.<br /><br />2. Kubis <br />Bahan: 1 buah kubis segar<br />Cara
Pemakaian: Cuci kubis hingga bersih, lalu bilas dengan air matang.
Potong-potong seperlunya, lalu dijus. Air sari kubis diminum sekaligus,
lakukan setiap hari.<br />
<a name='more'></a><br />3. Belimbing manis <br />Bahan: 2 buah belimbing manis ukuran besar<br />Cara Pemakaian: Buah belimbing dimakan setelah makan pagi dan malam, masing-masing 1 buah.<br /><br />4. Akar manis <br />Bahan: 10 gram akar manis<br />Cara
Pemakaian: Akar manis direbus dengan 3 gelas air bersih hingga tersisa 1
gelas. Setelah dingin, airnya disaring, lalu dibagi menjadi 2 kali
minum, pagi dan malam hari.<br /><br />5. Kacang Tanah<br />Bahan: 1 genggam daun kacang tanah<br />Cara
Pemakaian: Daun dicuci bersih, lalu diiris halus. Masukkan irisan daun
ke dalam gelas, lalu diseduh dengan secangkir air panas. Biarkan selama
40 menit, lalu disaring. Minum airnya selagi hangat dan sewaktu perut
kosong.<br /><br />6. Tempe<br />Bahan: 100 gram tempe<br />Cara Pemakaian:
Tempe dipotong-potong sesuai selera, lalu direbus, dikukus, atau
dibacem. Tempe dijadikan lauk dan dimakan bersama nasi.<br /><br />7. Angkak<br />Bahan: 1 sendok teh angkak<br />Cara
Pemakaian: Angkak ditumbuk halus, dimasukkan ke dalam cangkir, lalu
diseduh dengan secangkir air panas. Minum airnya selagi hangat. Lakukan
setiap hari.<br /><br />8. Labu siam<br />Bahan: 1 buah labu siam ukuran sedang<br />Cara
Pemakaian: Buah labu dikupas, potong kecil-kecil dan dijus atau
diparut, peras airnya dan saring. Kumpulan airnya diminum sekaligus.<br /><br />9. Sambiloto<br />Bahan: 20 gram herbal sambiloto kering<br />Cara
Pemakaian: Direbus dengan 3 gelas hingga tersisa 1 gelas. Setelah
dingin, air disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan setiap hari.<br /><br />10. Jamur kuping putih<br />Bahan: 10 gram jamur kuping putih kering<br />Cara
Pemakaian:Jamur putih dipotong-potong secukupnya, lalu direbus dengan 3
gelas air hingga tersisa 1 gelas. Tambahkan sedikit pemanis buatan.
Setelah dingin, airnya diminum dan jamurnya boleh dimakan.<br /><br />11. Bawang merah<br />Bahan: 20 gram bawang merah segar<br />Cara Pemakaian: Bawang merah diiris tipis-tipis, dimakan bersama nasi. Lakukan 3 kali sehari dengan ukuran yang sama.<br /><br />12. Bawang putih<br />Bahan: 1-2 siung bawang putih<br />Cara Pemakaian: Bawang putih diiris tipis-tipis atau dipipiskan dan dibuat bulatan kecil, lalu ditelan. Lakukan 2 kali sehari.<br /><br />13. Kunyit<br />Bahan: 10 gram rimpang kunyit segar<br />Cara
Pemakaian: Rimpang kunyit dibersihkan, lalu diiris tipis-tipis. Rebus
dalam air 2 gelas hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring
dan diminum sekaligus. Lakukan hal ini 3 kali sehari, selama 12 minggu.<br /><br />14. Temulawak<br />Bahan: 3 jari rimpang temulawak segar<br />Cara
Pemakaian : Rimpang temulawak dikupas kulitnya, lalu diparut. Tambahkan
1/2 cangkir air panas dan biarkan mengendap. Setelah dingin, endapannya
dibuang dan airnya diminum. Lakukan setiap hari.<br /><br />15. Seledri<br />Bahan: 30 gram akar seledri segar<br />Cara
Pemakaian: Akar seledri dicuci bersih, lalu direbus dengan 2 gelas air
bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring lalu minum
sekaligus. @<strong>Hendra Priantono</strong></div>
<span class="right"><a href="http://www.gayahidupsehatonline.com/" target="_blank"><img align="absmiddle" alt="Tabloid Gaya Hidup Sehat" border="0" height="30" src="http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/logo/logo_gayahidupsehat.gif" /></a></span><div class="right pr_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<div>
<div class="left c_abu w125 font11">
</div>
<div align="center" class="font12 left w320">
</div>
<div align="right" class="right c_abu w125 font11">
</div>
</div>
<div>
</div>
<i><span style="font-size: xx-small;">Dikutip dari<a href="http://kesehatan.kompas.com/read/2010/03/02/15233066/Resep.Peluruh.Kolesterol.dan.Trigliserida"> http://kesehatan.kompas.com</a></span></i>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-39903799027924119922012-12-05T02:09:00.001-08:002012-12-05T02:09:55.556-08:0010 Kebiasaan Orang Karismatik<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIGbqN5d1pJUbq_VlkqXc9tfU2UxrXT0sryAMQnHbLh8S3Bb_J_xZUl8a6sj8iCwCsQ7bInRha07GLm6Zlvyb9nTS0sX8j7UDf-epICfE9dCbXpiFtzwhWF4hh2ixpzjqdn3un1eY51z52/s1600/index.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIGbqN5d1pJUbq_VlkqXc9tfU2UxrXT0sryAMQnHbLh8S3Bb_J_xZUl8a6sj8iCwCsQ7bInRha07GLm6Zlvyb9nTS0sX8j7UDf-epICfE9dCbXpiFtzwhWF4hh2ixpzjqdn3un1eY51z52/s1600/index.jpg" /></a></span></div>
<div class="left" style="color: black; padding-right: 10px;">
<span style="font-size: small;"><b>KOMPAS.com</b>
- Pernahkah Anda merasa ada seseorang yang selalu merasa diri Anda
istimewa? Orang itu bukan pasangan Anda, bukan atasan, bukan pula rekan
kerja yang senior. Orang itu hanya rekan kerja biasa, tetapi selalu
membuat ruang kerja menjadi hidup ketika ia hadir. Entah apa yang
menyebabkannya begitu. Mungkin, karena orang ini pada dasarnya
karismatik.</span></div>
<div class="isi_berita isi_berita2011" id="article_body" style="color: black;">
<span style="font-size: small;"><br />Orang karismatik mampu membangun dan menjaga hubungan
baik, dan secara konsisten memengaruhi orang-orang di sekitar mereka
dengan cara yang positif. Yang paling penting, mereka selalu membuat
orang lain merasa penting dan merasa lebih baik.</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br />Ingin tahu
apakah Anda punya ciri-ciri orang yang karismatik, atau, Anda ingin
menjadi orang yang karismatik? Ini dia tanda-tandanya:</span>
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"><b>1. Lebih banyak mendengarkan</b></span>
<span style="font-size: small;"><br />Orang
yang karismatik selalu menjaga kontak mata, tersenyum, mengangguk, dan
melontarkan pertanyaan, untuk menghargai lawan bicara. Orang karismatik
tidak memberikan nasihat kecuali ditanya. Mereka lebih banyak
mendengarkan, untuk menunjukkan bahwa mereka peduli. Mereka tahu, jika
memberi nasihat maka pembicaraan akan lebih berkisar pada diri mereka.
Ingat kan, kalau Anda mulai memberi nasihat? Anda akan mengatakan,
"Kalau aku sih..." dan bukannya, "Bagaimana kalau kamu...."</span>
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;"><br /><a href="http://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=713629208405027314" name="more"></a></span>
<span style="font-size: small;"><b>2. Mereka tidak pilih-pilih</b><br />Ada
sebagian orang yang tidak mampu mendengarkan sesuatu yang dikatakan
orang lain yang dianggap lebih rendah. Mungkin saja keduanya saling
berbicara, tapi orang yang lebih "tinggi" biasanya tidak akan
benar-benar mendengarkan. Sebaliknya, orang karismatik akan mendengarkan
siapa saja, tak peduli posisi atau status sosialnya. Mereka bisa merasa
mempunyai kesamaan dengan siapa saja, tidak hanya orang yang ada di
"kelas" mereka saja.</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br /><b>3. Mereka akan berhenti beraktivitas ketika diajak bicara</b></span>
<span style="font-size: small;"><br />Kesal
kan, kalau Anda berbicara pada atasan, tetapi dia tetap sibuk mengecek
ponsel, laptop, atau koran yang dibacanya? Orang karismatik tidak akan
melirik monitor komputernya ketika diajak bicara. Mereka tahu, tidak
akan bisa terkoneksi dengan orang lain jika masih sibuk terkoneksi
dengan ponsel, televisi, atau apa pun. Mereka terbiasa mencurahkan
seluruh perhatian pada yang diajak bicara. Tak heran orang lain ingin
selalu ada di dekat mereka.</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br /><b>4. Mereka selalu memberi lebih dulu, dan kadang tak pernah menerima kembali </b></span>
<span style="font-size: small;"><br />Bahasa Inggrisnya "<i>take and give</i>",
dan versi bahasa Indonesia sebenarnya lebih baik: "memberi dan
menerima". Artinya, kita mengutamakan untuk memberi lebih dulu, baru
menerima. Inilah yang dilakukan orang karismatik, dan mereka tidak
memikirkan apakah mereka akan menerima balasan. Mereka berfokus pada apa
yang bisa diberikan, karena memberi menjadi cara untuk menciptakan
koneksi nyata dalam suatu hubungan. </span>
<span style="font-size: small;"><br /><br /><b>5. Mereka tidak merasa diri mereka penting</b></span>
<span style="font-size: small;"><br />Orang
yang akan terkesan dengan diri Anda yang (sok) penting dan hebat tak
lain orang-orang yang juga merasa diri mereka penting. Yang lain, tak
akan terkesan dengan orang yang sok penting. Orang lain mungkin justru
akan merasa terganggu dan tidak nyaman.</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br /><b>6. Karena menganggap orang lain lebih penting</b></span>
<span style="font-size: small;"><br />Orang
karismatik mempunyai pengetahuan, pendapat, dan sudut pandang sendiri
dari suatu masalah. Namun, hal itu tidak penting bagi mereka karena
mereka tidak bisa memelajari sesuatu dari diri mereka sendiri. Mereka
sadar, mungkin saja ada hal-hal yang diketahui orang lain tetapi tidak
mereka pahami. Hal itu membuat orang lain menjadi lebih penting bagi
mereka, karena mereka bisa belajar dari pengalaman orang lain.</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br /><b>7. Mereka membiarkan orang lain bersinar</b></span>
<span style="font-size: small;"><br />Mereka
tahu bahwa ada orang yang tidak cukup menerima penghargaan atas
prestasinya. Karena itu, mereka akan menunjukkan pada khalayak bahwa
seeorang tersebut -sebutlah rekan kerjanya- telah melakukan tugasnya
dengan baik. Mereka tahu, sebuah pengakuan akan membuat rekan kerjanya
merasa telah membuat suatu pencapaian, dan merasa lebih penting. Hal
inilah yang membuat orang yang berkarisma dihargai lebih jauh: karena
mereka peduli untuk memerhatikan pencapaian yang dilakukan orang lain.</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br /><b>8. Mereka cermat memilih kata-kata</b></span>
<span style="font-size: small;"><br />Mereka
sadar, kata-kata yang mereka gunakan bisa memengaruhi perilaku orang
lain. Misalnya, ketika ingin mengatakan, "Anda tidak harus menyiapkan
presentasi untuk klien yang baru", mereka memilih untuk mengatakan,
"Anda kan harus berbagi berita seru untuk teman-teman di divisi
kita...." Kata-kata yang menjadi pilihan orang karismatik bisa membantu
orang lain merasa lebih baik. Mereka menciptakan suasana yang bahagia,
antusias, dan terpenuhi kebutuhannya.</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br /><b>9. Mereka tidak berbagi gosip dengan orang lain</b></span>
<span style="font-size: small;"><br />Kita
semua tentu senang mendengar gosip. Masalahnya, kita sebenarnya tidak
menghargai orang yang pertama menyebarkan berita yang belum pasti
kebenarannya tersebut. Sebab, siapa yang tahu orang yang menyebar gosip
itu juga pernah menyebar berita tak sedap mengenai diri kita? Lalu kita
ditertawakan ramai-ramai di belakang kita? Inilah yang tidak dilakukan
orang karismatik. Mereka tidak membuka peluang untuk menertawakan orang
lain, dan dengan sendirinya tidak akan ditertawakan.</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br /><b>10. Mereka mau mengakui kegagalan mereka</b></span>
<span style="font-size: small;"><br />Orang
yang sukses sering dianggap berkarisma karena mereka sukses. Namun,
Anda tidak harus menjadi sukses untuk menjadi orang yang karismatik.
Anda hanya perlu bersikap tulus untuk menjadi karismatik. Orang
karismatik selalu rendah hati, mau berbagi tentang kegagalan yang Anda
lakukan, mengakui kesalahan, dan mampu menertawakan diri sendiri.
Sementara, orang lain tidak akan menertawakan orang yang karismatik;
mereka akan tertawa bersama. Itulah yang membuat orang karismatik lebih
disukai.</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br /></span>
<br />
<div class="left" style="width: 370px;">
<div class="font11 c_abu03_kompas2011 pb_3">
<span style="font-size: xx-small;"><i><span class="c_abu01_kompas2011">Penulis : Felicitas Harmandini | </span>
<span class="c_abu01_kompas2011">Senin, 26 November 2012 | </span></i></span></div>
</div>
<span style="font-size: xx-small;"><i><b class="c_abu">Sumber: <a href="http://female.kompas.com/read/2012/11/26/1750245/10.Kebiasaan.Orang.Karismatik">http://female.kompas.com</a></b></i>
</span>
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<span style="font-size: xx-small;"><i><b>Editor : </b></i></span></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font12">
<span style="font-size: xx-small;"><i>
Dini</i></span></div>
</div>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-31510151588102870712012-12-05T02:04:00.001-08:002012-12-05T02:06:22.024-08:009 Alasan Anda Gagal Jadi Bos<h3 class="post-title entry-title">
</h3>
<div class="font26 c_beranda pb_10">
</div>
<div class="left" style="width: 370px;">
<div class="font11 c_abu03_kompas2011 pb_3">
<span class="c_abu01_kompas2011"></span><span class="c_abu01_kompas2011"></span></div>
</div>
<div class="left" style="padding-right: 10px;">
<div style="padding: 0px 0px 5px 0px; width: 298px;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="203" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/11/02/0907317p.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: right;">
<a href="http://female.kompas.com/read/2012/08/06/16115432/9.Alasan.Anda.Gagal.Jadi.Bos#" style="color: #666666; font: normal 9px arial; text-decoration: none;">SHUTTERSTOCK</a></div>
<div id="boxtitle" style="color: #333333; font: 11px arial; margin-bottom: 0px; text-align: justify;">
Anda harus memiliki kematangan dalam bersikap, khususnya dalam
memahami kebijakan-kebijakan perusahaan yang mungkin dirasa merugikan
kenyamanan karyawan sebenarnya dilakukan untuk kemajuan perusahaan.</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div id="loadarea" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; width: 298px;">
</div>
</div>
</div>
<div class="isi_berita isi_berita2011" id="article_body" style="color: black;">
<div style="text-align: left;">
<b>KOMPAS.com</b>
- Anda merasa sudah bekerja sebaik mungkin, sudah menapaki jenjang
karier dari bawah, tetapi mengapa promosi jabatan yang Anda impikan
tidak juga mampir ke tangan Anda? Alison Green, konsultan karier yang
juga penulis buku <b><i>Managing to Change the World: The Nonprofit Manager's Guide to Getting Results</i>, </b>membeberkan 9 masalah umum yang mungkin menjadi alasannya:</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>1. Penampilan Anda kurang meyakinkan</b>.</div>
<div style="text-align: left;">
Masa sih, penampilan itu menjadi faktor penentu? Rasanya tidak<i> fair</i>, namun begitulah adanya. Mungkin Anda sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengenakan <i>business attire</i>
yang terkesan paling formal, atau profesional. Namun, bisa saja hal itu
justru memengaruhi cara orang memahami Anda, dan peluang apa yang
ditawarkan pada Anda. "Pakaian" yang terbaik datang dari pembawaan Anda
sendiri, berupa kepercayaan diri, kemampuan memotivasi, dan kepribadian
cemerlang lainnya.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<a href="http://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=713629208405027314" name="more"></a><b>2. Anda tidak becus mengelola waktu</b>.
Sebagai manajer, Anda tidak hanya harus mencatat semua pekerjaan atau
progres yang telah mereka lakukan, tetapi juga pekerjaan orang lain.
Jika Anda tidak mampu mengelola projek atau tugas-tugas Anda sendiri,
mustahil anak buah Anda punya keyakinan bahwa Anda akan mampu mengawasi
kerja seluruh anggota tim, kan? </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>3. Kurang cekatan menanggapi percakapan yang sulit.</b>
Manajer tentu akan sering menghadapi percakapan yang sulit. Mereka
harus membuat keputusan-keputusan yang tidak populer bagi karyawannya,
sambil tetap menegakkan standar dan konsekuensi yang ada. Anda tak akan
dipandang berpotensi sebagai manajer jika Anda cenderung menjauhkan diri
dari perbincangan yang sulit, atau sebaliknya, terlalu agresif dan
konfrontatif.</div>
<div style="text-align: left;">
<b>4. Gemar bergunjing</b>. Sebagai
atasan, seharusnya Anda tidak memihak, dan selalu bersikap objektif.
Tidak hanya itu, sikap tidak memihak itu harus kentara. Jika Anda sudah
melanggar batas-batas profesional di dalam kantor, akan sulit untuk
membangun kembali batas-batas tersebut sebagai seorang manajer.</div>
<div style="text-align: left;">
<b><br />5. Tidak tahu bagaimana membuat prioritas</b>.
Saat bekerja, Anda pasti akan menerima beragam tawaran atau peluang
untuk mengerjakan suatu projek. Menerima semua tawaran tersebut jelas
tidak mungkin. Anda harus mampu mengidentifikasi projek yang paling
penting, karena harus meluangkan waktu dan sumber daya untuk
melakukannya, dan kemudian tetap fokus pada tujuan. Jika membuat
prioritas saja sudah kesulitan, masalahnya tentu akan semakin kompleks.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>6. Tidak mampu membina hubungan dengan atasan Anda sendiri.</b>
Mengelola hubungan tidak hanya bersifat ke bawah, tetapi juga ke atas.
Kemampuan Anda untuk membina hubungan ke atas akan semakin penting
ketika Anda makin menapaki tangga jabatan. Untuk itu Anda perlu melatih
komunikasi, menyelaraskan diri dengan harapan-harapan yang diberikan
oleh atasan, dan memenuhi kebutuhan atasan dengan cara yang dia
kehendaki secara profesional. Jika Anda tak memiliki kemampuan ini,
jangan harap peran yang lebih tinggi akan Anda dapatkan. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>7. Anda gemar menggerutu</b>.
Sebagai atasan, Anda harus memiliki kematangan dalam bersikap,
khususnya dalam memahami bahwa kebijakan-kebijakan perusahaan yang
dirasa mengganggu atau merugikan kenyamanan karyawan sebenarnya
diberlakukan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Anda juga
membutuhkan penilaian tersebut untuk meningkatkan kepedulian secara
profesional, yang dilakukan melalui jalur yang tepat, dan bukannya
membaginya dengan siapa saja yang bersedia mendengarkan. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>8. Anda hanya mau mengerjakan tugas-tugas Anda sendiri.</b> Setiap orang pasti memiliki <i>job description</i>
sendiri sesuai posisi atau divisinya. Hanya memenuhi tugas-tugas Anda
saja tidak akan cukup membuat Anda dipromosikan. Dalam penilaian karya,
pencapaian Anda tersebut hanya dianggap "<i>meet expectation</i>".
Promosi akan diberikan kepada mereka yang bekerja melebihi harapan, dan
selalu mencari cara-cara untuk memperbaiki kinerja secara
terus-menerus. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>9. Tidak memastikan bahwa pencapaian Anda "dilihat".</b>
Bukannya mau pamer kemampuan diri Anda, atau menunjukkan bahwa Anda
mampu berprestasi. Tetapi jika tidak ada orang yang mengetahui
pencapaian-pencapaian tersebut, penghargaan yang Anda harapkan tidak
akan Anda terima. Jangan ragu untuk menunjukkan prestasi Anda tersebut
kepada atasan Anda, entah itu berupa tinjauan dari klien, atau cara Anda
memecahkan masalah di kantor yang bisa menghindarkan perusahaan dari
kerugian.</div>
<br />
<div class="left" style="width: 370px;">
<div class="font11 c_abu03_kompas2011 pb_3">
<i><span style="font-size: xx-small;"><span class="c_abu01_kompas2011">Penulis : Felicitas Harmandini | </span>
<span class="c_abu01_kompas2011">Senin, 6 Agustus 2012 | 16:11 </span></span></i></div>
</div>
<i><span style="font-size: xx-small;"><b class="c_abu">Sumber: <a href="http://female.kompas.com/read/2012/08/06/16115432/9.Alasan.Anda.Gagal.Jadi.Bos">http://female.kompas.com</a></b></span>
</i>
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<i><span style="font-size: xx-small;"><b>Editor : </b></span></i></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font12">
<i><span style="font-size: xx-small;">
Dini</span></i></div>
</div>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-52945419829628472592012-11-09T18:12:00.003-08:002012-11-09T18:12:27.144-08:00Pisang Calon Makanan Pokok Dunia
<br />
<div style="float: right;">
<div id="beacon_ab92bf3938" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/lg.php?bannerid=11813&campaignid=3663&zoneid=0&loc=http%3A%2F%2Fhealth.kompas.com%2Fread%2F2012%2F10%2F31%2F11195357%2FPisang.Calon.Makanan.Pokok.Dunia&referer=http%3A%2F%2Fhealth.kompas.com%2Findexberita%2Fwithsec%2F482%2F490&cb=ab92bf3938" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
<div class="isi_berita2011 pt_5 arial font14 lh18">
<div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_10">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" height="212" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/07/25/4819719p.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: right;"><span style="font-size: xx-small;">KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA</span></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td></tr>
</tbody></table>
<div class="img310" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
</div>
<div class="c_abu font11 pt_5" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<div class="font20 c_orange_quote pd_10" style="text-align: right;">
<b><span style="font-size: small;">"Dua dekade lalu, hampir tak ada konsumsi beras di
sejumlah wilayah Afrika, sekarang ada. Orang harus berubah karena
tekanan harga, pasokan yang lebih mudah didapat, atau karena lebih mudah
dimasak"
</span></b></div>
<div class="font12 pl_10 c_orange_quote" style="text-align: right;">
<b><span style="font-size: small;">-- Bruce Campbell</span></b></div>
</div>
</div>
<div class="isi_berita pt_5">
<strong> </strong><br />
<strong>KOMPAS.com </strong>- <a href="http://health.kompas.com/read/xml/2012/07/26/15185565/8.Manfaat.Mengagumkan.dari.Pisang">Pisang</a>
diramalkan bisa menjadi sumber makanan pokok dunia pada suatu saat
akibat krisis pangan dan perubahan iklim, simpul sebuah survey terbaru.<br />
<div class="quote">
<div>
<br /></div>
<div align="right">
</div>
</div>
Para periset dari lembaga kemitraan
pertanian CGIAR mengatakan, pisang berpotensi menggantikan peran kentang
di sejumlah negara berkembang. Sementara singkong dan kacang buncis
yang kurang populer, memainkan peran makin penting dalam dunia pangan
seiring makin tingginya suhu planet.<br />
<a name='more'></a><br />Manusia juga akan dipaksa
menyesuaikan diri dengan variasi menu dan jenis pangan baru karena bahan
makanan tradisional makin sulit didapat, kata pakar.<br /><br />Studi ini
dilakukan oleh para ahli sebagai jawaban atas permintaan Komite PBB
untuk Keamanan Pangan di mana mereka meneliti bagaimana perubahan iklim
mempengaruhi pasokan pangan dan pertanian terhadap 22 komoditas hasil
pertanian paling penting dunia.<br /><br /><strong>Pentingnya pisang</strong><br />Para
ahli memperkirakan, tiga jenis bahan pangan terpenting penyedia kalori,
tepung jagung, nasi, dan gandum, akan makin turun produksinya di
negara-negara berkembang.<br /><br />Mereka juga menyimpulkan bahwa kentang
yang tumbuh di suhu dingin, kemungkinan akan turun produksinya seiring
naiknya suhu bumi dan cuaca yang makin tak tentu.<br /><br />Menurut para
pakar perubahan-perubahan semacam ini "bisa jadi pintu masuk untuk mulai
mengembangkan sejumlah varietas pisang tertentu" di dataran tinggi,
bahkan di tempat-tempat yang sebelumnya menjadi ladang kentang.<br /><br />Dr
Philip Thornton adalah salah satu penyusun laporan yang mengatakan
bahwa meski pisang punya sejumlah keterbatasan, pisang juga menjadi
kandidat bagus untuk menggantikan peran kentang di sejumlah negara.<br /><br />"Bukan
pengganti sama sekali tetapi mungkin di tempat-tempat yang suhunya
mulai naik, pisang bisa jadi salah satu opsi untuk dimanfaatkan petani
kecil."<br /><br />Laporan para ahli pangan ini juga menyimpulkan bahwa
gandum adalah tanaman paling penting di dunia sebagai sumber protein dan
kalori.<br /><br />Namun menurut riset mereka gandum akan menghadapi masa
sulit di masa depan karena pertanian kapas, jagung dan kedelai menggerus
lahan gandum karena akibat harga tinggi yang dinikmati oleh ketiga
tanaman tersebut. Akibatnya penanaman gandum akan makin rentan terhadap
perubahan iklim.<br /><br />Salah satu bahan pangan alternatif yang banyak
diusulkan, khususnya untuk kawasan Asia Selatan, adalah singkong yang
dianggap jauh lebih tangguh menghadapi tekanan perubahan iklim. Namun
berapa sulit warga suatu kawasan menyesuaikan diri dengan menu dan bahan
pangan baru.<br /><br />Bruce Campbell adalah Direktur Program pada
Kelompok Riset untuk Perubahan Iklim, Pertanian dan keamanan Pangan
(CCAFS) PBB yang mengkoordinasikan tugas antar sejumlah institusi
penting di seluruh dunia. Campbell mengatakan jenis perubahan yang akan
terjadi di masa depan sudah berlangsung di masa lalu.<br /><br />"Dua dekade
lalu, hampir tak ada konsumsi beras di sejumlah wilayah Afrika,
sekarang ada. Orang harus berubah karena tekanan harga, pasokan yang
lebih mudah didapat, atau karena lebih mudah dimasak. Saya kira
perubahan semacam itu memang benar terjadi dan saya kira akan terjadi di
masa depan."<br />
</div>
</div>
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<span style="font-size: xx-small;"><strong>Sumber : <a href="http://health.kompas.com/read/2012/10/31/11195357/Pisang.Calon.Makanan.Pokok.Dunia">http://health.kompas.com</a></strong></span></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font12">
<span style="font-size: xx-small;"><a href="http://bbcindonesia.com/" target="_blank">BBC Indonesia</a></span></div>
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<span style="font-size: xx-small;"><strong>Editor : </strong></span></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font12">
<span style="font-size: xx-small;">
Asep Candra</span></div>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-34283505658525236902012-11-09T17:58:00.001-08:002012-11-09T17:58:29.778-08:0015 Resep Alami Peluruh Kolesterol<h1>
</h1>
<div class="isi_berita2011 pt_5 arial font14 lh18">
<div class="multi_foto_wide">
<div class="tab_1" id="foto1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img height="200" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/01/21/0931078620X310.jpg" width="400" /><div class="font10" style="text-align: left;">
<span style="font-size: xx-small;">Shutterstock</span></div>
</div>
</div>
<div class="isi_berita pt_5">
<strong>KOMPAS.com - </strong>Banyak
tanaman yang secara turun temurun terbukti dapat menurunkan kadar
kolesterol maupun trigliserida darah. Karena murah dan mudah didapat,
tanaman ini banyak direkomendasikan.<br /><br />Mengonsumsi tanaman obat,
baik daun, biji, akar, maupun buahnya, tidak berarti makan tanaman itu
sebanyak-banyaknya. Konsumsilah ramuan tersebut dengan komposisi dan
dosis tertentu. Karenanya, cara membuat ramuan, komposisi, dosis, dan
waktu pemakaian harus dipelajari dengan baik lagi benar. <br />
<a name='more'></a><br /><strong>Berikut beberapa resep peluruh kolesterol dan trigliserida yang diperoleh dari berbagai sumber :</strong><br /><strong>1. Alpukat</strong>Alpukat
mengandung asam folat, asam pantotenat, niasin, vitamin B1, vitamin B6,
vitamin C, vitamin E, fosfor, zat besi, kalium, magnesium, dan
glutation, juga kaya akan serat dan asam lemak tak jenuh tunggal.
Kandungan ini yang mampu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol
darah. <br />Bahan: 1 buah alpukat matang<br /> Cara Pemakaian: Buah alpukat dimakan mentah. Lakukan setiap hari.<br /><br /><strong>2. Kubis </strong>Kubis
(brassica oleracea var. capitate) yang juga disebut kol, mengandung
air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, tinamide, dan
betakaroten. Kubis juga mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB),
sulforafan, dan iberin yang merangsang pembentukan glutation.<br />Bahan: 1 buah kubis segar<br />Cara
Pemakaian: Cuci kubis hingga bersih, lalu bilas dengan air matang.
Potong-potong seperlunya, lalu dijus. Air sari kubis diminum sekaligus,
lakukan setiap hari.<br /><br /><strong>3. Belimbing manis </strong>Apa
rahasia buah ini sehingga bisa mengusir kolesterol? Ternyata seratnya
yang tinggi mampu mencegah penyerapan lemak hingga dapat menurunkan
kadar kolesterol dan mencegah tekanan darah tinggi. Serat yang tinggi
juga memperlancar pencernaan. Sementara kandungan vitamin C-nya yang
tinggi baik untuk antikanker. <br />Bahan: 2 buah belimbing manis ukuran besar<br />Cara Pemakaian: Buah belimbing dimakan setelah makan pagi dan malam, masing-masing 1 buah.<br /><br /><strong>4. Akar manis </strong>Tanaman
yang memiliki nama asing licorice ini mengandung sejumlah zat seperti
triterpenoid, flavanoid, asam ferulic, asam sinapic, biotin, asam amino
dan beta-sitoserol. Yang perlu diperhatikan, jangan menggunakan akan
manis dalam dosis besar jangka panjang. Ada laporan bahwa pemakaian akan
manis dengan dosis 30-40 gram per hari selama 9 bulan menyebabkan
kelemahan oto, hipertensi, edema dan kekurangan kalium.<br />Bahan: 10 gram akar manis<br />Cara
Pemakaian: Akar manis direbus dengan 3 gelas air bersih hingga tersisa
1 gelas. Setelah dingin, airnya disaring, lalu dibagi menjadi 2 kali
minum, pagi dan malam hari.<br /><br /><strong>5. Kacang Tanah</strong>Bahan: 1 genggam daun kacang tanah<br />Cara
Pemakaian: Daun dicuci bersih, lalu diiris halus. Masukkan irisan daun
ke dalam gelas, lalu diseduh dengan secangkir air panas. Biarkan
selama 40 menit, lalu disaring. Minum airnya selagi hangat dan sewaktu
perut kosong.<br /><br /><strong>6. Tempe</strong>Bahan: 100 gram tempe<br />Cara
Pemakaian: Tempe dipotong-potong sesuai selera, lalu direbus, dikukus,
atau dibacem. Tempe dijadikan lauk dan dimakan bersama nasi.<br /><br /><strong>7. Angkak<br /> </strong>Sering disebut beras merah Cina, tanakan adalah sejenis cendawan berwarna merah, bernama Latin <em>Monascus purpureus.</em>
Angkak bisa digunakan untuk membuat arak merah yang terbuat dari
beras, sebagai bahan pengawet makanan, dan untuk obat. Berdasarkan
penelitian, angkak mampu menurunkan kadar kolesterol darah.<br />Bahan: 1 sendok teh angkak<br />Cara
Pemakaian: Angkak ditumbuk halus, dimasukkan ke dalam cangkir, lalu
diseduh dengan secangkir air panas. Minum airnya selagi hangat. Lakukan
setiap hari.<br /><br /><strong>8. Labu siam</strong><br />Bahan: 1 buah labu siam ukuran sedang<br />Cara
Pemakaian: Buah labu dikupas, potong kecil-kecil dan dijus atau
diparut, peras airnya dan saring. Kumpulan airnya diminum sekaligus.<br /><br /><strong>9. Sambiloto</strong>Bahan: 20 gram herbal sambiloto kering<br />Cara
Pemakaian: Direbus dengan 3 gelas hingga tersisa 1 gelas. Setelah
dingin, air disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan setiap hari.<br /><br /><strong>10. Jamur kuping putih</strong>Bahan: 10 gram jamur kuping putih kering<br />Cara
Pemakaian:Jamur putih dipotong-potong secukupnya, lalu direbus dengan 3
gelas air hingga tersisa 1 gelas. Tambahkan sedikit pemanis buatan.
Setelah dingin, airnya diminum dan jamurnya boleh dimakan.<br /><br /><strong>11. Bawang merah</strong>Bawang
merah (Cepae bulbus), mengandung senyawa flavonoid yang bekerja sebagai
antioksidan dan menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan gula
darah. Bahan: 20 gram bawang merah segar<br />Cara Pemakaian: Bawang merah diiris tipis-tipis, dimakan bersama nasi. Lakukan 3 kali sehari dengan ukuran yang sama.<br /><br /><strong>12. Bawang putih</strong>Bawang
putih (Allii bulbus), bahan aktifnya s-allyl cysteine, suatu komponen
thioallyl yang mempunyai khasiat hipolipidemik dan antitrombotik. Studi
di Munich University, Jerman, menemukan bahwa menambahkan bawang putih
ke dalam diet akan menurunkan kolesterol jahat sekitar 10 persen dalam
empat bulan. Mengonsumsi bawang putih segar sering jadi masalah bagi
banyak orang karena rasa yang tidak enak dan aromanya menyengat. <br />Bahan: 1-2 siung bawang putih<br />Cara
Pemakaian: Bawang putih diiris tipis-tipis atau dipipiskan dan dibuat
bulatan kecil, lalu ditelan. Lakukan 2 kali sehari. Namun ada cara lain
supaya lebih mudah masuk ke tubuh kita. Bawang putih bisa dikreasikan
dengan buah-buahan yang enak, menjadi jus kaya manfaat.<br /><br /><strong>13. Kunyit</strong>Dengan
nama latin Curcumae domesticae rhizoma, tumbuhan ini juga berkhasiat
melancarkan darah dan energi vital, menghilangkan sumbatan, sebagai
peluruh kentut dan haid, mempermudah persalinan, antibakteri,
antiinflamasi, serta memperlancar pengeluaran empedu ke usus.<br />Bahan: 10 gram rimpang kunyit segar<br />Cara
Pemakaian: Rimpang kunyit dibersihkan, lalu diiris tipis-tipis. Rebus
dalam air 2 gelas hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring
dan diminum sekaligus. Lakukan hal ini 3 kali sehari, selama 12 minggu.<br /><br /><strong>14. Temulawak</strong>Tanaman bernama latin <em>Curcumae rhizoma</em> ini mempunyai aktivitas kolagoga (memperlancar pengeluaran empedu ke usus). <br />Bahan: 3 jari rimpang temulawak segar<br />Cara
Pemakaian : Rimpang temulawak dikupas kulitnya, lalu diparut.
Tambahkan 1/2 cangkir air panas dan biarkan mengendap. Setelah dingin,
endapannya dibuang dan airnya diminum. Lakukan setiap hari.<br /><br /><strong>15. Seledri</strong><br />Seledri
(Apii graveolentis radix), akarnya mengandung asparagin, pentosan,
glutamin, tirosin, manit, zat pati, lendir, dan minyak atsiri.
Khasiatnya memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing. <br />Bahan: 30 gram akar seledri segar<br />Cara
Pemakaian: Akar seledri dicuci bersih, lalu direbus dengan 2 gelas air
bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring lalu minum
sekaligus. <strong><br /></strong><br />
<br />
</div>
</div>
<div class="left">
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<span style="font-size: xx-small;"><strong>Sumber :</strong></span></div>
<span style="font-size: xx-small;"><a href="http://www.sehatnews.com/" target="_blank"><img align="absmiddle" alt="Tabloid Gaya Hidup Sehat" border="0" height="40" src="http://assets.kompas.com/data/photo/logo/logo_gayahidupsehat.gif" /></a></span>
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<span style="font-size: xx-small;"><strong>Editor : </strong></span></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font12">
<span style="font-size: xx-small;">
Asep Candra</span></div>
</div>
<div class="right">
<div class="left pr_5">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="height: 0px; width: 0px;"></span></span>
</div>
<span style="font-size: xx-small;"><span class="ico_lintasberita"></span></span></div>
<div class="list_share" id="share" style="display: run-in;">
<br />
</div>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-5431761719775180522012-11-09T17:40:00.004-08:002012-11-09T17:42:46.230-08:00Kunci Anak Sehat: Banyak Teman<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img height="320" src="http://images.detik.com/content/2012/05/29/764/activekiddlm.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr align="right"><td class="tr-caption"><span style="font-size: xx-small;">(Foto: Thinkstock)</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="pic_artikel_2" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
</div>
<br />
<div class="text_detail">
<b>Jakarta,</b> Beruntunglah jika anak Anda memiliki banyak
teman. Selain hal itu berarti anak Anda memiliki kepribadian yang baik,
itu akan mencegahnya mengalami obesitas dan menjadi anak yang lebih
sehat dan aktif. Sebuah studi di Amerika Serikat pun telah
membuktikannya. Anak-anak tampaknya akan menjadi lebih aktif jika
bergaul dengan anak-anak aktif, begitu juga sebaliknya.<br />
<br />
Temuan
ini memang tidak membuktikan bahwa keberadaan teman berpengaruh langsung
terhadap keaktifan anak atau memberikan dampak yang signifikan dalam
hal obesitas atau tingkat aktivitas anak selama seharian.<br />
<br />
Meski
begitu, peneliti mempertanyakan apakah anak yang tembem dapat
dipengaruhi oleh teman-teman yang lebih aktif, kata peneliti Eric
Tesdahl, seorang mahasiswa pascasarjana di departemen pengembangan
organisasi dan sumber daya manusia, Vanderbilt University. Menurutnya,
mungkin anak yang kurang aktif bisa dikelompokkan dengan anak-anak yang
lebih aktif.<br />
<a name='more'></a><br />
"Anda berkesempatan untuk membuat perubahan
signifikan berdasarkan faktor pengaruh sosial semata," ujar Tesdahl. Hal
ini bisa dibilang sepenuhnya benar karena penelitian ini menunjukkan
bahwa anak-anak tidaklah mudah bergaul dengan anak-anak lain yang
kondisinya sama dengannya, namun semata dipengaruhi oleh teman-temannya,
tambahnya.<br />
<br />
Dalam studi ini, peneliti menganalisis 81 anak
berusia 5-12 tahun dalam kegiatan sepulang sekolah. Dengan rata-rata
usia 8 tahun, sebagian besar partisipan anak berkulit hitam atau Latino.<br />
<br />
Peneliti
pun mengamati partisipan selama lebih dari 3 bulan, menanyai
teman-temannya dan melacak aktivitasnya dengan alat yang disebut
accelerometer. Partisipan hanya memakai alat tersebut selama mengikuti
kegiatan sepulang sekolah yang biasanya berlangsung 3 jam sehari.<br />
<br />
Hasilnya,
partisipan tampaknya menyesuaikan tingkat aktivitasnya pada anak-anak
yang terdekat dengannya. Padahal penelitian sebelumnya mengungkapkan
bahwa anak-anak akan lebih banyak berteman dengan anak yang kondisinya
sama dengannya, terutama dalam hal obesitas.<br />
<br />
"Anak-anak yang
mengalami obesitas cenderung berteman dengan sesamanya," kata Tesdahl
namun studi ini tak menunjukkan pola serupa.<br />
<br />
"Justru jauh lebih
mungkin bagi seorang anak untuk menyesuaikan tingkat aktivitasnya dengan
teman-temannya daripada tidak melakukan penyesuaian atau menolak
melakukannya," ujar Tesdahl seperti dilansir dari <i>MSN</i>, Selasa (29/5/2012).<br />
<br />
Studi yang dipublikasikan di jurnal <i>Pediatrics</i>
ini juga menemukan bahwa partisipan secara konsisten meningkatkan
aktivitasnya hingga 10 persen agar bisa menyesuaikan diri dengan
teman-temannya.<br />
<br />
Ray Browning, asisten profesor di departemen ilmu
olahraga dan kesehatan, Colorado State University memuji dan
mengomentari bahwa studi ini membantu mengklarifikasi "bagaimana sebuah
hubungan dapat mempengaruhi perilaku yang berkaitan dengan kesehatan"
meskipun "mudah bagi kita untuk mengabaikan studi ini."<br />
<span style="font-size: xx-small;"><br />(<b>ir/ir</b>) </span></div>
<div class="text_detail">
<span style="font-size: xx-small;">Sumber <a href="http://health.detik.com/read/2012/05/29/113340/1927160/764/kunci-anak-sehat-banyak-teman"> http://health.detik.com</a></span></div>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-72353864810570738172012-08-04T00:16:00.001-07:002012-08-04T00:16:41.167-07:00Cara Jitu Menumbuhkan Semangat Belajar Pada Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpf9u9S0q9ePM-I-mkwJm8dkUtB0XyEWQhDlicXLGYGeMvS0Quo_ZWqVe1UZrswBHWvoAOUBra6pmOvpkmDLg8kgMttS_JZlCwQKP7IPMWpVadOABTSnv7WkEIUgOsn_sebk1OtPa9Dg9T/s1600/post-16.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpf9u9S0q9ePM-I-mkwJm8dkUtB0XyEWQhDlicXLGYGeMvS0Quo_ZWqVe1UZrswBHWvoAOUBra6pmOvpkmDLg8kgMttS_JZlCwQKP7IPMWpVadOABTSnv7WkEIUgOsn_sebk1OtPa9Dg9T/s320/post-16.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
Nah, ini adalah tema yang sering ditunggu-tunggu oleh orangtua dan juga sering banyak dikeluhkan orangtua. <i>“Kenapa anak saya ngga senang belajar, maen aja seharian”</i>,
keluh seorang Ibu yang hadir diseminar saya. Para pembaca, percayakah
Anda bahwa kehidupan sejati kita manusia adalah seorang pembelajar? Tapi
kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak
belajar (secara tidak sadar) bahkan dulu kita pun mungkin diberikan
stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.</div>
<div style="text-align: left;">
Misalnya, saat anak kita bayi dan
berumur 1 tahun. Dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang
ke dalam mulutnya, benar? Nah yang kebanyakan orang lakukan saat itu
adalah berkata <i>“eh… itu kotor, ngga boleh”</i> sambil menarik
barang tersebut. </div>
<a name='more'></a>Sebenarnya ini adalah perilaku dasar pada saat seorang
anak belajar. Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu
lebih banyak tentang <a href="http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-membangun-lingkungan-berkarakter/" title="lingkungan">lingkungan</a>
sekitar, semakin banyak larangan yang dikeluarkan oleh orangtua ataupun
pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga anak seharian, sehingga banyak
larangan yang dikeluarkan. Padahal ini adalah keinginan mereka untuk
tahu (belajar) lebih banyak, mengisi database di otaknya yang masih
kosong dan perlu diisi.<br />
<div style="text-align: left;">
Saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. <i>“Ini apa? Kenapa?”</i> Jawaban yang diterima <i>“lha tadi sudah tanya, tanya lagi dasar cerewet”</i>
mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat
menjaganya sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini
adalah <a href="http://www.pendidikankarakter.com/proses-pembentukan-karakter-pada-anak/" title="proses">proses</a>
belajar seorang anak. Ada barang baru dirumah dan anak ingin
memegangnya atau mengetahui lebih dekat, maka kita orangtua dan
pengasuhnya menjauhkan barang tersebut darinya, dengan dalih nanti rusak
karena barang mahal.</div>
<div style="text-align: left;">
Dari sepenggal contoh diatas dimana ini
adalah pengalaman nyata dari saya dan beberapa klien, siapakah yang
membuat anak menjadi malas belajar?</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Berikutnya ada seorang anak berusia 8
tahun, sebut saja Aji. Orangtuanya sangat mengeluhkan, bahwa anaknya
tidak suka belajar dan sudah mendapat peringatan dari gurunya jika tidak
ada perubahan sikap maka kemungkinan besar Aji tidak naik kelas. Saat
bertemu, saya yakin Aji adalah anak yang luar biasa. Sesaat saya
bertanya tentang hobi dan kesukaannya saat bermain, dengan cepat saya
mengetahui anak ini luar biasa. Sebab setelah saya Tanya tentang hobinya
ternyata <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-belajar-pendidikan-karakter-dari-sepak-bola/" title="sepak bola">sepak bola</a>,
dan tim kegemarannya adalah Arsenal (Liga Inggris). Dan Aji, hafal
seluruh pemain inti dan cadangan Arsenal, berikut pelatih dan asistennya
serta nomor punggung pemain, tanggal ulang tahun pemain serta daftar
pencetak goal dan assist (pemberi umpan) dan point klasemen liga dan
urutannya. Gila, luar biasa! (dalam hati saya) Ngga ada yang salah sama
hardware (otaknya), tapi masalahnya sama Software.</div>
<div style="text-align: left;">
Satu orang anak yang sama, otaknya kalau
dibuat belajar pelajaran disekolah tidak berfungsi (berhitung,
menghafal) tetapi hafal seluruh pemain Arsenal. Apa anak ini bodoh?
Tentunya Anda sepaham dengan saya, jawabanya adalah tidak. Anak ini
pandai luar biasa. Hanya saja salah perlakuan sehingga ia malas dan
tidak suka belajar.</div>
<div style="text-align: left;">
Lalu apa yang saya lakukan untuk
mengubah agar software menjadi baik dan membuat anak ini agar mudah
belajar? Yang saya perbaiki orangtuanya dahulu, sebab untuk anak seusia
Aji, jika terdapat masalah dalam hidupnya berarti orangtua yang akan
membantu untuk mengatasi masalah anak tersebut. Saya mengajarkan
bagaimana berkomunikasi dengan anak dan sifat dari pikiran anak, serta
pentingnya menomor satukan cinta dalam mendidik anak, yang semuanya akan
sangat panjang jika saya jelaskan disini.</div>
<div style="text-align: left;">
<code></code></div>
<div style="text-align: left;">
Berikutnya adalah tips bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.</div>
<div style="text-align: left;">
1. Saat pulang sekolah tanyakan <i style="text-align: justify;">“hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini disekolah?”</i><span class="Apple-style-span" style="text-align: justify;">
Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan
ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah
adalah tempat yang menyenangkan.</span></div>
<div style="text-align: left;">
2. Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan <i style="text-align: justify;">“makin
hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar
juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar
(berhitung, menghafal dll)”.</i></div>
<div style="text-align: left;">
3. Jelaskan manfaat dari pelajaran yang
sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan
mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu
bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di Singapore dan
kamu bisa membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu
menguasai conversation dalam bahasa inggris maka kamu akan sangat mudah
berkomunikasi dengan pelatih sepak bolamu yang dari Thailand.</div>
<div style="text-align: left;">
4. Mintalah <a href="http://www.pendidikankarakter.com/siapakah-guru-pendidikan-karakter/" title="guru">guru</a>
les pelajarannya (jika ada), sering-sering mengatakan bahwa anak kita
adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian yang tulus dan memompa
semangatnya jauh lebih penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik
berhitung dan menghafal yang cepat. Mintalah bantuan orang-orang
sekitar termasuk <a href="http://www.pendidikankarakter.com/siapakah-guru-pendidikan-karakter/" title="guru">guru</a> untuk meningkatkan harga diri anak kita.</div>
<div style="text-align: left;">
5. Jika anak kita masih kecil dan masih
suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia
(dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk
memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak
mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah
hal yang sangat menyenangkan.</div>
<div style="text-align: left;">
6. Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata <i style="text-align: justify;">“nak,
Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang
tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan
ya”</i><span class="Apple-style-span" style="text-align: justify;">. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<code></code></div>
<div style="text-align: left;">
Salam</div>
<div style="text-align: left;">
Timothy Wibowo</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber : <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/%20">http://www.pendidikankarakter.com </a></span></div>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-75924599385647433172012-08-04T00:08:00.006-07:002012-08-04T00:10:52.638-07:003 Misteri Dibalik Nilai Anak Yang Hancur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6jzaZcThPGnKLf2OCzxPlU-Q75qpiij3gPfwpFW9NMU6oa_isO9IhfHaW515yNQJQG7iGvAWxdu7eAyBjw0sqHMy7Ae-FdFW5S7AMFYmRXS-bslYLLIxLLHlq1w6tvN2guCcv9YWMEe4A/s1600/post-22.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6jzaZcThPGnKLf2OCzxPlU-Q75qpiij3gPfwpFW9NMU6oa_isO9IhfHaW515yNQJQG7iGvAWxdu7eAyBjw0sqHMy7Ae-FdFW5S7AMFYmRXS-bslYLLIxLLHlq1w6tvN2guCcv9YWMEe4A/s320/post-22.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
Berikut ini adalah artikel yang berfokus pada pola dan masalah <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/" title="belajar">belajar</a> anak. Banyak sekali pertanyaan tentang hal ini yang muncul di website kami, berkaitan mengenai masalah <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/" title="belajar">belajar</a> anak. Kita akan memahami dan <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/" title="belajar">belajar</a> tentang faktor psikologis mengapa <a href="http://www.pendidikankarakter.com/enam-ciri-karakter-anak-bermasalah/" title="anak bermasalah">anak bermasalah</a> dengan nilai <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-belajar-pendidikan-karakter-dari-sepak-bola/" title="di sekolah">di sekolah</a>.
Sebelum kita lebih jauh berinteraksi, pahami bahwa nilai atau
angka(simbol) bukan satu-satunya penentu kesuksesan anak kelak di masa
depan. Semua yang dialami saat dia sekolah akan banyak yang tidak
digunakan kelak, jadi model <a href="http://www.pendidikankarakter.com/" title="pendidikan">pendidikan</a>
apa yang akan digunakan seorang anak hingga dia dewasa dan dapat
diwariskan? Ya, didiklah karakternya dan tanamkan kesuksesan sejak awal
di ladang karakternya.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: left;">
Kenapa seorang anak ketika <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/" title="belajar">belajar</a> di rumah bisa, diberi soal lebih susah daripada <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-belajar-pendidikan-karakter-dari-sepak-bola/" title="di sekolah">di sekolah</a>
juga bisa, bahkan waktu di tempat les dia diberi latihan soal yang
banyak juga bisa, meskipun soalnya lebih sulit juga bisa, tetapi ketika
ulangan tiba-tiba nilainya jelek. Nah apakah anda pernah punya masalah
seperti ini? Anda yang punya anak SD, pasti sering mengalami
masalah-masalah seperti ini. Anda pasti merasa jengkel ketika mengetahui
bahwa anak anda yang tadi malam <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/" title="belajar">belajar</a>
sudah bisa semua, tapi ketika ulangan ternyata ulangannya dapat nilai
jelek. Jika ini terjadi sekali dua kali mungkin anda bisa memakluminya,
tapi jika ini terjadi berulang kali, anda pasti mulai jengkel <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-membentuk-karakter-mandiri-pada-anak/" title="pada anak">pada anak</a> anda. Bahkan bisa jadi anda frustasi dan kemudian malah mengeluarkan kata-kata negatif.</div>
<div style="text-align: left;">
Nah apakah yang terjadi dibalik masalah
ini. Seorang anak yang bisa sewaktu mengerjakan soal di rumah dan
kemudian gagal waktu dia ulangan. Untuk hal-hal yang sama dan itu
berulang kali, maka ada tiga hal yang perlu anda waspadai:</div>
<div style="text-align: left;">
<code></code></div>
<div style="text-align: left;">
<b>1. Anda perlu curiga bahwa anak ini mengalami kecemasan yang tersembunyi</b></div>
<div style="text-align: left;">
Anda pasti bertanya nggak mungkin? dia cemas dari mana….kenapa koq dia cemas?</div>
<div style="text-align: left;">
Kecemasan yang tersembunyi ini disebabkan oleh banyak faktor. Ya, jadi bisa jadi tuntutan yang terlalu tinggi dari kita <a href="http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/" title="orang tua">orang tua</a>
atau mungkin bahkan dari gurunya. Tuntutan ini tidak bisa membuat si
anak menunjukkan kwalitas optimalnya. Sehingga ketika ulangan,yang
terbayang adalah ketakutan bahwa dia tidak bisa memenuhi tutuntan dari
si <a href="http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/" title="orang tua">orang tua</a>.
Atau tuntutan dari gurunya mungkin. Nah anda tahu, Ketika kita itu
cemas maka kita tidak bisa berpikir secara jernih.Anda tentu pernah
mengalaminya bukan? ketika anda sedang cemas, sedang stres berat. Maka
hal yang sepele tentunya bisa jadi terlupakan. Nah ini yang terjadi <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-membentuk-karakter-mandiri-pada-anak/" title="pada anak">pada anak</a>-anak kita. Mereka cemas karena tuntutan kita yang terlalu tinggi,atau keharusan untuk menguasai sesuatu.</div>
<div style="text-align: left;">
Ketika mereka merasa tidak
mampu,kecemasan itu menghantui pikirannya. Dan apa yang telah mereka
pelajari sebelumnya tiba-tiba “blank”, pada saat ulangan. Ini juga
sering terjadi pada kita. Ingatkah anda pada saat dulu anda kuliah?
Mungkin masih SMA bahkan? Ketika kita ulangan tiba-tiba saja mendadak
lupa akan jawaban yang harus kita tuliskan disana. Padahal tadi malam
jelas-jelas kita sudah <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/" title="belajar">belajar</a>, hal tersebut. Nah ketika kita menghadapi ulangan tiba-tiba saja hilang jawabannya. Apalagi ketika sang <a href="http://www.pendidikankarakter.com/siapakah-guru-pendidikan-karakter/" title="guru">guru</a>
atau dosen mengatakan 5 menit lagi anda harus mengumpulkan,dan waktunya
habis. Oke, makin kita paksa akhirnya kita stress dan akhirnya kita
lupa. Dan anehnya ketika kita sudah mengumpulkan lembar jawaban, keluar
dari ruang ujian tiba-tiba jawabannya muncul dalam pikiran kita. “ahh..”
kenapa tidak dari tadi munculnya, anda pasti menggerutu pada diri anda
sendiri. Anda pernah mengalami hal itu bukan?</div>
<div style="text-align: left;">
Nah ini yang terjadi <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-membentuk-karakter-mandiri-pada-anak/" title="pada anak">pada anak</a>-anak
kita. Jadi ketika mereka ulangan,maka sebaiknya jangan sampai mereka
itu cemas. Tuntutan – tuntutan kita membuat mereka cemas. karena itu
kita perlu instropeksi diri, apakah selama ini kita sudah menerima
mereka apa adanya. Ya,kebanyakan dari kita berharap agar nilai mereka
bagus. Tapi begitu nilai mereka jelek, kita mulai menuntut mereka.
“Kenapa sih nilai kamu koq jelek?” Jarang sekali ada <a href="http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/" title="orang tua">orang tua</a>
yang mengatakan, “oh iya saya bisa memahami kamu na, Apa yang mama/papa
bisa bantu agar lain kali nilaimu lebih bagus lagi”. Jadi ketika
seorang anak mempunyai nilai jelek, hal yang kita perlu lakukan adalah
memahami dulu perasaannya. Saya yakin anak itupun tidak ingin nilainya
jelek, bukan hanya kita. Diapun juga tidak ingin nilainya jelek
tentunya. Tapi kenyataan yang dihadapi lain.</div>
<div style="text-align: left;">
Ketika nilainya sudah jelek, dia sedih
tetapi kita malah memarahi dia. Dia akan merasa bahwa dirinya tidak
dipahami dan tidak dimengerti. Di lain hari kecemasan itu muncul dalam
dirinya. Dia akan merasa, “aduh kalau saya jelek lagi saya pasti
dimarahi lagi”, “saya pasti mengecewakan mama saya”. Pernah ada satu
kasus dimana seorang anak tidak mau berangkat sekolah gara-gara hari itu
ada ulangan. Dia mengatakan pada mamanya saya takut ma, “kenapa takut?”
Tanya mamanya. “saya takut mengecewakan mama kalau nilai saya jelek”.
Dan ini dilontarkan oleh seorang anak kelas 2 SD. Nah,dari kejadian
tersebut sang mama <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/" title="belajar">belajar</a>
bahwa selama ini, dia sering berkata “mama nga masalah dengan nilai
mu”. Tetapi kenyataannya dia membuat anaknya cemas. Jadi terkadang kita
sebagai <a href="http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/" title="orang tua">orang tua</a>
hanya mengatakan, “nggak.. nilai berapapun saya nggak masalah koq”.
Tapi ternyata itu hanya di mulut saja. kenyataannya si anak merasakan
hal yang berbeda, dia merasakan tuntutan <a href="http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/" title="orang tua">orang tua</a> yang terlalu tinggi.</div>
<div style="text-align: left;">
Nah, untuk masalah ini sebaiknya kita
perlu koreksi diri bagaimana caranya kita menerima seorang anak apa
adanya, tidak tergantung dari nilainya. Ingat sebenernya nilai itu hanya
mengindikasikan dia sudah bisa atau belum.Berbahagialah ketika nilai
anak anda jelek. Karena apa? sekarang anda tahu mana yang dia itu belum
bisa. Pembelajaran yang baik harusnya ditujukan untuk meningkatkan
seorang anak sehingga ia bisa kompeten di dalam bidangnya. Bukan untuk
melabel dia pintar atau bodoh.</div>
<div style="text-align: left;">
<code></code></div>
<div style="text-align: left;">
<b>2. Sebab yang lain adalah karena perlakuan-perlakuan negatif yang pernah di terima seorang anak bisa di rumah, bisa <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-belajar-pendidikan-karakter-dari-sepak-bola/" title="di sekolah">di sekolah</a>.</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b></b>Misalnya, ketika
seorang anak nilainya jelek, kemudian kita marah-marahin dia, bahkan
mungkin di hukum. Suruh berdiri di pojok, nggak boleh makan. Atau apapun
yang kita bisa lakukan untuk itu. Nah ketika dia menerima perlakuan
itu,maka perlakuan itu akan membekas di memorinya. Berikutnya ketika dia
ulangan lagi di lain kesempatan maka yang dia liat di lembar soalnya
bukan soal yang harus dibaca, tetapi wajah orang tuanya yang sedang
marah. Wajah ini tiba-tiba saja muncul terbayang di dalam pikirannya.
Anda bisa bayangkan jika kita berhadapan dengan soal ujian dan kemudian
yang muncul adalah ketakutan membayangkan wajah <a href="http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/" title="orang tua">orang tua</a> yang sedang marah, karena kita tidak bisa. Atau mungkin wajah <a href="http://www.pendidikankarakter.com/siapakah-guru-pendidikan-karakter/" title="guru">guru</a>
yang memalukan kita di depan teman-teman kita. Maka semua yang kita
pelajari tiba-tiba saja menjadi hilang dan akhirnya ulangannya jelek.</div>
<div style="text-align: left;">
Baiklah, jika ini terjadi sebaiknya anda perlu segera minta maaf <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-membentuk-karakter-mandiri-pada-anak/" title="pada anak">pada anak</a>
anda. Anda cukup mengatakan, “tempo hari waktu ulangan kamu jelek,dan
kemudian papa atau mama marah sama kamu saat itu perasaan kamu
bagaimana?” apapun yang di jawab oleh anak anda terima apa adanya.
Misalkan dia menjawab, Saya takutlah, saya merasa ini itu apapun itu
anda tinggal ngomong “Oke Maaf, papa mungkin saat itu keceplosan
ngomong. Atau mungkin saat itu mama lepas control sehingga memarahi kamu
terlalu dalam. Tapi sebenernya maksud mama sangat baik. Kamu mau nggak
maafin mama? Mama lain kali janji akan mendukung kamu jika nilai kamu
jelek, kita akan cari solusinya sama-sama dan kamu boleh tanya sama mama
bagaimana supaya jadi nilainya baik. Kamu pasti kepengen nilai kamu
juga baik juga kan?” Nah, itu tentunya jauh lebih baik bagi si anak.
Daripada kita hanya sekedar memarahinya, memintanya <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/" title="belajar">belajar</a>, memaksanya <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/" title="belajar">belajar</a> tanpa sama sekali mengakui perasaannya untuk diberi kasih saying dan untuk di terima apa adanya.</div>
<div style="text-align: left;">
<code></code></div>
<div style="text-align: left;">
<b>3. Sebab yang lain adalah kurangnya perhatian berkualitas.</b></div>
<div style="text-align: left;">
Mungkin anda bertanya, “ah mana mungkin saya tidak memperhatikan anak saya”. Betul,saya percaya dan yakin bahwa setiap <a href="http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/" title="orang tua">orang tua</a>
pasti memperhatikan anaknya.Tetapi terkadang perhatian yang kita
berikan itu tidak cocok dengan apa yang diinginkan oleh si anak, yang
saya maksud dengan perhatian di sini adalah perhatian yang berkuwalitas.
Dalam arti kita memperhatikan juga perasaan-perasaan si anak. Bukan
Cuma memperhatikan tugas-tugas yang dia harus slesaikan. Kebanyakan dari
kita hanya memperhatikan tugas –tugas yang harus di selesaikan oleh
seorang anak. Kita hanya memperhatikan kamu sudah ngerjakan PR belum?
kamu sudah <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/" title="belajar">belajar</a>
belum? pensil kamu sudah diraut belum? Besok kalau ulangan kamu sudah
siapkan pensil atau bolpointnya? Buku kamu sudah kamu siapin belum? kita
hanya memperhatikan aspek-aspek fisik. Kita tidak memperhatikan
aspek-aspek perasaan dari si anak.</div>
<div style="text-align: left;">
Padahal yang jauh lebih
dibutuhkanseorang anak adalah perhatian akan perasaan-perasaannya
sehingga dia bener-bener di terima secara utuh oleh orang tuanya. Anda
bisa memberikan perhatian berkuwalitas ini dengan lebih baik, dengan
cara membaca artikel saya yang berjudul “<a href="http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-memahami-kebutuhan-emosional-anak/" title="Pentingnya Memahami Kebutuhan Emosional Anak">Pentingnya Memahami Kebutuhan Emosional Anak</a>”. Itu adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan perhatian berkualitas <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-membentuk-karakter-mandiri-pada-anak/" title="pada anak">pada anak</a> Anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber : <a href="http://www.pendidikankarakter.com/3-misteri-dibalik-nilai-anak-yang-hancur/">http://www.pendidikankarakter.com</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-73173469595233553702012-08-03T22:37:00.000-07:002012-08-03T22:37:05.151-07:00Begini Sehat Ala Rasulullah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdylx4wEzn-Jfw-g6NQ5vYkKFquTLYK-cEGU2Yl4Laf0Kdr0NwfwduchDTTM_985za9ez2I6NlGYE6YbsTT4jCZRM1qqQPrfhnPdQBX_yV70ErY7xrlloIWzGa7NTbzvAfVndCxsDZrHJu/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdylx4wEzn-Jfw-g6NQ5vYkKFquTLYK-cEGU2Yl4Laf0Kdr0NwfwduchDTTM_985za9ez2I6NlGYE6YbsTT4jCZRM1qqQPrfhnPdQBX_yV70ErY7xrlloIWzGa7NTbzvAfVndCxsDZrHJu/s1600/images.jpg" /></a></div>
<span style="color: #666666;"><strong>TEMPO.CO </strong></span>, <span style="color: #666666;"><strong>Jakarta</strong></span>:
<span style="color: black;">Semasa hidupnya, Rasulullah SAW tak pernah merasakan sakit. Bahkan
sakit ringan sekalipun seperti pilek, tak ada satu pun riwayat yang
menjelaskan ia pernah sakit. Bagaimana kiat sehat ala Rasulullah SAW itu
? Sebenarnya tidaklah sulit mendapatkan tubuh tetap bugar sesuai dengan
tuntunan Nabi Muhammad, terutama saat berpuasa Ramadan.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Menurut
Ustad Januar, sekitar 4.000 tahun lalu sebenarnya Rasulullah telah
memberikan cara cerdas agar tubuh sehat. Dia mencontohkan, Nabi ketika
makan daging domba atau onta selalu memilih bagian paha.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Sebab
pada bagian itu, paha yang selalu aktif bergerak sehingga tak mengandung
lemak. Dengan kata lain, bagian paha benar-benar daging yang mengandung
protein tinggi dan dibutuhkan tubuh.</span><br />
<a name='more'></a><span style="color: black;">"Sementara masyarakat
indonesia pada umumnya ketika makan satu mangkuk sop misalnya, isinya
campur-campur hampir seluruh isi perut dan lemak habis dilahap," ujar
Januar saat menyampaikan ceramah agama usai salat Tarawih di musala
Alkautsar, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad malam, 29 Juli 2012.
"Padahal dalam satu mangkok itu ada yang menyebabkan asam urat, darah
tinggi, dan jantung koroner," katanya.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Cara sehat Nabi lainnya
adalah menghindari dua jenis makanan yang saling berlawanan.
Sederhananya, Rasulullah tidak mengonsumsi makanan darat dengan
kandungan ion plus bersamaan dengan sari laut yang mengandung ion
negatif. Contohnya, tidak makan daging dan ikan, ikan dan susu, ikan dan
telur, susu dan buah-buahan.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Menurut Ustad Januar, salah serang
pakar nutrisi bernama Abdullah Mahmud telah meneliti pola makan sehat
ala Rasulullah. Penelitian dilakukan berawal dari rasa penasaran kenapa
Rasulullah tak pernah sakit selama masa hidupnya. "Jadi jauh sebelum
ilmu nutrisi modern muncul, Rasul sudah melakukannya lebih dulu," kata
dia.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Hasil penelitian Abdullah benar-benar mengagumkan. Bahwa,
mengonsumsi dua jenis makanan yang saling berlawanan membuat metabolisme
tubuh melakukan proses negatif. Dampaknya terhadap kesehatan akan
dirasakan setelah 10-15 tahun, seperti muncul penyakit jantung koroner.
"Memilih jenis makanan yang baik bagi tubuh ini juga bisa disebut diet
ala Rasulullah," katanya.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Selain pola makan, Rasulullah juga
mencontohkan pola hidup sehat: membiasakan diri bangun pada waktu dini
hari. Nabi Muhammad, kata Januar, telah mencontohkan kebiasaannya bangun
atau salat tengah malam, kira-kira pukul 02.00 dini hari sampai subuh.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Ternyata
oksigen pada waktu itu sangat segar, di mana Allah SWT mengganti semua
oksigen di bumi yang telah kotor dengan cara mengangkatnya ke langit dan
ditukar oksigen baru. Terbiasa bangun dini hari juga sangat bagus untuk
otak, seperti lebih mudah menghafal Al-Quran.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Pola hidup sehat
lainnya adalah, makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. Tubuh
manusia terbagi dalam tiga bagian, 1/3 adalah makanan, 1/3 lagi air, dan
1/3 sisanya untuk oksigen. "Jika tidak seimbang maka tubuh tidak
normal," katanya. "Di bulan Ramadan ini adalah kesempatan sangat bagus
untuk bangun lebih pagi."</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Kemudian, membiasakan diri berjalan
kaki. Rasulullah sangat menyukai berjalan kaki, meski sebenarnya bisa
menunggangi onta ke mana pun ia hendak pergi. Salah satu manfaat
berjalan kaki adalah memperlancar peredaran darah dengan terbukanya
pori-pori kulit lebih lebar, sehingga sirkulasi oksigen ke dalam tubuh
lebih lancar. </span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Terakhir, tentu puasa. Dalam salah satu hadis Nabi
dijelaskan; Suumu tasihhu yang maknanya berpuasalah agar kamu sehat.
Setidaknya dengan berpuasa, memberikan kesempatan pencernaan
beristirahat. </span><br /><br /><strong>HAMLUDDIN</strong><br />
<span style="font-size: xx-small;">Sumber <a href="http://www.tempo.co/read/news/2012/07/31/153420293/Begini-Sehat-Ala-Rasulullah">http://www.tempo.co</a></span>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-19199503010829364722012-08-03T22:24:00.000-07:002012-09-18T00:38:42.016-07:00Sehat Ala Rasulullah SAW<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRmdMWSU2414ArXt3-HMpUFjb_Sjr-c8Nz_I3KxU9V0_rD4_ixJtlOK2KR2xUanT3Eono-KkOEEf_xgVgQveNcS4p8pTf5TFZqb36l23D_sMtOSLV40YmLtJDS3LEvI_S1kgvAMGb_u98k/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRmdMWSU2414ArXt3-HMpUFjb_Sjr-c8Nz_I3KxU9V0_rD4_ixJtlOK2KR2xUanT3Eono-KkOEEf_xgVgQveNcS4p8pTf5TFZqb36l23D_sMtOSLV40YmLtJDS3LEvI_S1kgvAMGb_u98k/s200/images.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;"><strong><span style="color: #666666;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">RUPANYA</span></span></strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari,
kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai
penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung,
keracunan makanan dan penyakit-penyakit lainnya. Apabila anda telah mengetahui ilmu
ini, tolonglah ajarkan kepada yang lainnya.</span></span></div>
</div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan,
Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai
menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet
Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan
makanan.</span></span></div>
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><a name='more'></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">* Jangan makan SUSU bersama DAGING</span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> * Jangan makan DAGING bersama IKAN</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> * Jangan makan IKAN bersama SUSU</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> * Jangan makan AYAM bersama SUSU</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> * Jangan makan IKAN bersama TELUR</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> * Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> * Jangan makan SUSU bersama CUKA</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> * Jangan makan BUAH bersama SUSU CTH :- KOKTEL</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cara Makan :</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> 1. JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI, SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> 2. TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI. Dengan syarat agar kita bisa bangun untuk sholat malam.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3.
JANGAN SESEKALI TINGGAL MAKAN MALAM . BARANG SIAPA YG TINGGAL MAKAN
MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nampak
memang sulit.. tapi, kalau tak percaya… cobalah… Pengaruhnya tidak
dalam jangka pendek…. Akan berpengaruh bila kita sudah tua nanti. Dalam
kitab juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan
laut. Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama ayam. karena akan
cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa
dalam daging ayam mengandung ion + (positif) sedangkan dalam ikan mengandung ion- (negatif),
jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi
reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di bawah ini adalah tips hidup sehat ala Rasulullah :</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu,sholat subuh berjamaah.</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Contohlah Rasulullah, yang setiap subuh selalu mendapat asupan udara segar.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Biasanya orang yang</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, akan menjalani hari dengan</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas untuk beraktivitas.</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain :</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">- Berlimpah pahala dari Allah</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">- Kesegaran udara subuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rasul
selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jum’at beliau
mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan
berminyak wangi. "Mandi pada hari Jumaat adalah wajib bagi setiap
orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai
harum-haruman" (HR Muslim)</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3.TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sabda Rasul :</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Kami
adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan
tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan) "(Muttafaq Alaih)</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda :</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. GEMAR BERJALAN KAKI</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rasul
selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah
sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan
mengalir,pori- pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar.
Ini penting untuk mencegah penyakit jantung</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. TIDAK PEMARAH</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nasihat
Rasulullah : "Jangan Marah"diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan
hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah
belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan
jiwa.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">- Membaca Ta 'awwudz, karena marah itu dari Syaithon</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">- Segeralah berwudhu</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">- Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sikap
optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan
jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal
kepada Allah SWT</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. TAK PERNAH IRI HATI</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">iri
hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat. ::Ya
Allah,bersihkanlah hatiku dari sifat sifat mazmumah dan hiasilah diriku
dengan sifat sifat mahmudah..</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">.: </span></span></div>
<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: xx-small;">Sumber <a href="http://mind-rulez.blogspot.com/2010/02/tips-sehat-ala-rasulullah.html">http://mind-rulez.blogspot.com</a></span></div>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-35529932318840932482012-07-22T22:13:00.001-07:002012-07-22T22:25:07.733-07:00Tian Belawati: Wanita Pertama Asia yang Jadi Presiden International Council for Open and Distance Education (ICDE)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://indonesiaproud.wordpress.com/" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1EyXgKv5_w-eS2Zf2QMhpILom1B_GgXoimbAzuQPIl42IhYJM_456_a6BEsh0ToPS4PQ1h2HsAahPNi-nsd9pwhJM39W1vPF8uJHBktZw1asAf7vnpb_eT7cJx9IIjobSnKq7KWG8sYbt/s1600/images.jpg" /></a></div>
<b>JAKARTA, KOMPAS.com </b>- Masyarakat Indonesia tidak
perlu meragukan kuliah jarak-jauh dan terbuka seperti yang dilakukan
Universitas Terbuka. Pendidikan tinggi jarak jauh dan terbuka dapat
mendorong peningkatan kapasitas diri anak bangsa dengan biaya kuliah
terjangkau dan berkualitas.<br />
"Komitmen pada kualitas memang terus
kami tingkatkan dalam semua aspek layanan UT," kata Rektor UT Tian
Belawati di Jakarta, Minggu (11/3/2012). Apalagi nama UT telah dikenal
dunia dan cukup diperhitungkan.<br />
Pengakuan internasional pada UT
Indonesia itu diwujudkan dalam pemilihan Rektor UT sebagai Presiden
suatu lembaga Internasional Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh atau
<i>International Council for Open and Distance Education (ICDE).</i><br />
<br />
<a name='more'></a>Menurut
Tian, dalam pertemuan internasional Oslo, Norwegia baru-baru ini,
dirinya terpilih secara aklamasi menjadi Presiden ICDE periode 2012 -
2015. Tian merupakan perempuan Asia pertama yang terpilih sebagai
Presiden ICDE.<br />
"Ini kebanggan dan penghargaan bagi Indonesia. Jika
dunia internasional percaya dengan UT, kami berharap masyarakat
Indonesia bisa mendukung peningkatan kualitas layanan UT dalam
pendidikan tinggi jarak jauh yang dapat melayani semua anak bangsa di
dalam dan luar negeri," jelas Tian.<br />
Saat ini ICDE memiliki anggota
lebih dari 60 negara. Indonesia yang diwakili UT masuk dalam jajaran
sekitar 10 negara yang punya mahasiswa lebih dari 500.000 orang.
Mahasiswa yang terdaftar di Ut mencapai hampir 600.000 mahasiswa. Hal
ini membuat UT masuk dalam urutan ke-6 dalam hal jumlah mahasiswa.<br />
Awalnya,
usulan pencalonan Rektor UT Indonesia dilontarkan oleh Argentina, Cina,
dan Afrika Selatan. Kemudian, datang lagi dukungan dari Kanada dan
Inggris. Dengan demikian, pemilihan pun berlangsung secara aklamasi,
tanpa melalui voting.<br />
Saat itu pula, P Tian sebagai Presiden ICDE
terpilih, langsung bertugas memimpin sidang-sidang. Salah satu
pertimbangan untuk memilih Tian adalah selain kapabilitas beliau yang
sudah teruji, beliau telah sukses memimpin Asian Association of Open
Universities (AAOU) sebagai Presiden.<br />
Tian juga merupakan anggota
executive committee mewakili wilayah Asia Pasifik di mana petumbuhan
lembaga pendidikan jarak jauh sangat pesat. Menurut Tian, perluasan
akses kuliah di UT terus ditingkatkan.<br />
Pada tahun ini, UT
berencana membuka program-program studi baru yang diminati masyarakat,
baik untuk program sarjana maupun pascasarjana. Untuk program studi
sarajana yang bakal dibuka antara lain perpustakaan, hukum, dan ekonomi
syariah.<br />
sumber <a href="http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/11/19155352/Rektor.UT.Terpilih.Jadi.Presiden.Organisasi.UT.Internasional.">http://edukasi.kompas.com</a>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-52700423387163018342012-05-23T00:42:00.004-07:002012-05-23T00:44:31.386-07:00Sering Marah-marah? Inilah yang akan Terjadi pada Anak Anda<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcfogIt4n7jHEHnL6cbV8oimRIKJXA97bjpZ0ne2sWmQImh9VaykyxqdkC_DFL7XPUwXf695B9cUzT1q2KoeA0a4cH3dYLmNO1F6mO9Wbmv_yS-Ta9yZLAym7Xn6RkeF5EnOkR5ErxIv9N/s1600/anak-marah-_120213181059-107.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcfogIt4n7jHEHnL6cbV8oimRIKJXA97bjpZ0ne2sWmQImh9VaykyxqdkC_DFL7XPUwXf695B9cUzT1q2KoeA0a4cH3dYLmNO1F6mO9Wbmv_yS-Ta9yZLAym7Xn6RkeF5EnOkR5ErxIv9N/s400/anak-marah-_120213181059-107.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: -webkit-auto;">Anak marah</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="background-color: white; color: #354c98; float: left; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 9px; margin: 5px 0px 0px 13px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
givinglifeonline.com</div>
<div class="size-zoom" style="background-color: white; float: right; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin: 0px 13px 0px 0px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<a class="text-zoom" href="http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/12/05/20/m4b82s-sering-marahmarah-inilah-yang-akan-terjadi-pada-anak-anda#" rel="small" style="color: #354c98; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img height="15" src="http://www.republika.co.id/files/images/zoom-kecil.jpg" style="border: none; margin: 0px; padding: 0px;" width="15" /></a> <a class="text-zoom" href="http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/12/05/20/m4b82s-sering-marahmarah-inilah-yang-akan-terjadi-pada-anak-anda#" rel="reset" style="color: #354c98; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img height="15" src="http://www.republika.co.id/files/images/zoom-sedang.jpg" style="border: none; margin: 0px; padding: 0px;" width="15" /></a> <a class="text-zoom" href="http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/12/05/20/m4b82s-sering-marahmarah-inilah-yang-akan-terjadi-pada-anak-anda#" rel="large" style="color: #354c98; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img height="15" src="http://www.republika.co.id/files/images/zoom-besar.jpg" style="border: none; margin: 0px; padding: 0px;" width="15" /></a><br />
<div class="clear" style="clear: both; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
</div>
<div class="clear" style="background-color: white; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">REPUBLIKA.CO.ID, Dari hasil riset terungkap bahwa, orangtua yang mudah marah dan bereaksi berlebihan lebih cenderung memiliki balita yang bertindak di luar batas dan menjadi mudah marah juga.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">Penelitian ini merupakan suatu langkah penting dalam memahami hubungan yang kompleks antara genetika dan lingkungan rumah.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam studi tersebut, peneliti dari Oregon State University, Oregon Sosial Learning Center, dan lembaga lainnya mengumpulkan data dari 361 keluarga di 10 negara.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka meneliti anak-anak usia 9, 18 dan 27 bulan, dan menemukan bahwa orang tua angkat yang memiliki kecenderungan untuk bereaksi berlebihan, misalnya, adalah cepat marah ketika anak-anak bertindak diluar batas usia mereka dan melakukan kesalahan. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Reaksi berlebihan orang tua ini memiliki dampak yang signifikan terhadap anak-anak mereka, yang menunjukkan "emosi negatif," atau bertindak di luar batas dan memiliki amarah di luar batas normal usia mereka.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain itu, faktor genetik juga berperan, terutama dalam kasus anak-anak yang berisiko genetik memiliki emosionalitas negatif dari ibu kandung mereka, tetapi dibesarkan di lingkungan yang membuatnya tingkat stresnya rendah atau kurang reaktif.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Ini merupakan usia di mana anak-anak rentan untuk bertindak di luar batas," kata pemimpin penulis Shannon Lipscomb, asisten profesor perkembangan manusia dan ilmu keluarga di OSU-Cascades.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Namun, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak dengan peningkatan kadar emosionalitas negatif selama tahun-tahun awal usia mereka memiliki lebih banyak kesulitan dalam mengatur emosi dan cenderung menunjukkan perilaku yang bermasalah atau berlebihan ketika mereka usia sekolah."</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang menunjukkan peningkatan terbesar dalam emosionalitas negatif saat mereka berkembang dari bayi sampai balita (dari sembilan sampai 27 bulan) akan memiliki perilaku bermasalah yang tinggi juga pada usia dua tahun.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ini menunjukkan bahwa emosi negatif mempengaruhi proses perkembangan mereka sendiri yang memiliki implikasi bagi perilaku anak-anak kemudian.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lipscomb mengatakan yang harus diperhatikan orang tua adalah cara mereka beradaptasi dengan masa balita anak-anak mereka. Masa balita ini merupakan waktu menantang bagi orang tua karena ditandai dengan peningkatan mobilitas dan kemerdekaan anak dan dapat berdampak pada bagaimana perkembangan anak mereka.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Kemampuan orang tua untuk mengatur diri mereka sendiri dan untuk tetap teguh, percaya diri dan tidak bereaksi berlebihan adalah cara utama mereka dapat membantu anak-anak mereka untuk memodifikasi perilaku mereka," katanya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Redaktur: Endah Hapsari</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Reporter: desy susilawati</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-size: xx-small;">Sumber <a href="http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/12/05/20/m4b82s-sering-marahmarah-inilah-yang-akan-terjadi-pada-anak-anda">http://www.republika.co.id</a></span>
</div>
<br />
<br />Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-40239476927095822212012-05-14T23:19:00.001-07:002012-05-14T23:24:31.466-07:00Inilah Alasannya Kenapa Apel, Jeruk dan Bawang Bagus untuk Jantung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijjXaIzDSmgpFvIyy8bilpIVpHIUlT2i6kypBWKOXvqp_By2Z8xOOqv1AtTepLoAmTTxXszqLF4KLwVpmESZr0Z_RhXwktkaLynMyOp4LWLsNhwABmRL_g2FhQ1M9XU-pEkzUyFg_rwgQ4/s1600/jeruk-610x250.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijjXaIzDSmgpFvIyy8bilpIVpHIUlT2i6kypBWKOXvqp_By2Z8xOOqv1AtTepLoAmTTxXszqLF4KLwVpmESZr0Z_RhXwktkaLynMyOp4LWLsNhwABmRL_g2FhQ1M9XU-pEkzUyFg_rwgQ4/s320/jeruk-610x250.png" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: #fcfdff; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;">Para ilmuwan dari <i><b>Harvard medical School</b></i> mengklaim, senyawa kimia yang ada di apel, jeruk, dan bawang dapat mencegah pembekuan darah. </span><span id="more-12644" style="background-color: #fcfdff; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></span><span style="background-color: #fcfdff; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;">Mereka juga yakin bahwa rutoside yang terdapat pada teh hitam dan hijau juga dapat digunakan untuk melindungi tubuh kita dari serangan jantung dan stroke.</span><br />
<div class="post-entry" style="background-color: #fcfdff; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para peneliti ini menemukan bahwa senyawa-senyawa ini dapat secara potensial memblok enzim jahat terkait pembekuan darah. Enzim yang juga dikenal dengan protein disulfida isomerase ini dihasilkan dengan cepat ketika terjadi pembekuan darah di pembuluh arteri dan vena.</span></div>
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka mengetes secara rutin 500 senyawa berbeda lainnya yang berguna untuk mencegah pembekuan darah. Hasilnya, diketahui bahwa rutin atau rutoside jauh lebih efektif dibandingkan senyawa lain. Para peneliti mengklaim rutin dapat mencegah pembekuan darah di arteri dan vena seperti dipublikasikan Journal of Clinical.</span><br />
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">”Rutin terbukti menjadi senyawa anti-trombotik yang paling potensial. Gumpalan di arteri kaya akan trombosit, sedangkan di vena kaya akan fibrin. Penemuan ini menunjukkan, satu senyawa (rutin) dapat mengatasi kedua jenis gumpalan. Sungguh sebuah obat yang murah dan dapat mengobati pembekuan darah sehingga diharapkan dapat menyelamatkan ribuan nyawa,” kata Professor Robert Flaumenhaft, dari Harvard Medical School.</span></div>
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembekuan darah atau trombosis yang terjadi di arteri dan vena dapat membatasi bahkan menghambat atau menghentikan aliran darah. Jika pembekuan ini terjadi pada aliran darah yang mengaralir ke jantung, maka dapat menyebabkan serangan jantung. Sedangkan pembekuan terjadi pada arteri yang menuju otak, dapat menyebabkan stroke.</span><br />
<div style="font-family: Arial; font-size: 13px;">
<i style="font-size: x-small;">Sumber <a href="http://www.sehatnews.com/2012/05/11/inilah-alasannya-kenapa-apel-jeruk-dan-bawang-bagus-untuk-jantung/">http://www.sehatnews.com</a></i></div>
</div>
</div>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-21108858677309870702012-05-03T18:40:00.002-07:002012-05-05T20:21:12.669-07:005 Hal yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua Kepada Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY16JZph_9sZeOvsVl70sjZcVO1UBqZNyRpZRAfVErm0HNPmyqaYngBcgBF6gC44vwI7AtZrwN_HutgZvL9ZOBHjf_IK0urjsj5YOO22J7JlD6GEqyUphv8leLXzajI-JP94FdJ-w0Cu2C/s1600/CIMG2414.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY16JZph_9sZeOvsVl70sjZcVO1UBqZNyRpZRAfVErm0HNPmyqaYngBcgBF6gC44vwI7AtZrwN_HutgZvL9ZOBHjf_IK0urjsj5YOO22J7JlD6GEqyUphv8leLXzajI-JP94FdJ-w0Cu2C/s200/CIMG2414.JPG" width="150" /></a></div>
<br />
Bukan rahasia lagi, orangtua harus memperhatikan cara mereka berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Apa yang kita katakan — dan cara kita mengatakannya — adalah masalah penting. Cara komunikasi orangtua akan memberi dampak pada hubungan orangtua-anak dalam jangka panjang.<br />
<br />
Kalimat sederhana yang keluar dari mulut orangtua saat sedang frustrasi dapat berdampak besar.<br />
<br />
"Kata-kata bisa menyakitkan dan tidak bisa ditarik ulang, jadi berhati-hatilah," ujar Debbie Pincus, seorang terapis, pembimbing orangtua dan penulis "The Calm Parent: AM & PM".<br />
<br />
"Kita manusia. Kehidupan kita gila-gilaan dan kadang kita tidak memberikan waktu beristirahat dan berpikir kepada diri sendiri," ujar Pincus. “Hanya berhati-hatilah dan bertanggung jawab, dengan siapa pun kita berbicara."<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Berikut ini lima hal yang tidak boleh diucapkan orangtua kepada anak mereka.<br />
<br />
<b>"Aku tidak peduli."</b><br />
Anak kecil senang bercerita tentang segala sesuatu. Tentang pembicaraan mereka dengan teman-temannya, bentuk awan yang mereka rasa mirip dengan ular laut, alasan mereka menekan seluruh isi pasta gigi ke dalam bak mandi.<br />
<br />
Tetapi terkadang orangtua tidak ingin mendengarkan mereka. Jangan pernah mengatakan Anda tidak peduli dengan cerita mereka. Itu akan membuat anak-anak merasa tidak penting dan menghilangkan rasa percaya.<br />
<br />
<b>SARAN:</b> Beritahulah anak Anda bahwa masalah itu bisa dibahas di lain waktu, ketika Anda dapat fokus pada pembicaraan sang anak. Tetapi jangan ingkar janji. Jangan lupa membahas.<br />
<br />
<b>“Kamu kan sudah besar!"</b><br />
Putri Anda berusia 7 tahun tapi masih bertingkah selayaknya anak umur 3. Jangan pernah menyalahkan tingkahnya sembari mengatakan “Kamu kan sudah besar!” Ini akan membuat anak-anak merasa dikritik padahal mereka bisa saja sedang punya masalah dan butuh bantuan untuk menyelesaikannya.<br />
<br />
<b>SARAN: </b>“Ketika Anda hendak bereaksi, ambillah jeda waktu sebentar,” kata Pincus. Pikirkan matang-matang dampak perkataan Anda, jadi bukan asal reaksi spontan. Jeda membantu menurunkan adrenalin sehingga otak bisa berpikir tanpa emosi.<br />
<br />
<b>"Minta maaf!"</b><br />
Anak Anda merebut mainan temannya dan membuatnya menangis. Anda langsung memerintahkan sang anak untuk meminta maaf atas tindakannya. Anda memang bermaksud mulia, tetapi memaksa anak untuk meminta maaf tidak mengajari mereka kemampuan sosial, kata Bill Corbett, penulis buku dan pendidik.<br />
<br />
Anak kecil tidak dapat langsung mengerti kenapa mereka harus meminta maaf. Bila selalu disuruh, mereka bisa saja makin lambat memahami alasan meminta maaf bila telah melakukan tindakan buruk<br />
<br />
<b>SARAN: </b>Minta maaflah kepada anak kecil yang dibuat menangis oleh anak Anda, sehingga pada saat bersamaan Anda memberi dia contoh bagus kelakuan yang ingin ditanamkan.<br />
<br />
<b>"Masak nggak bisa juga?"</b><br />
Anda mengajari anak menangkap bola lima kali berturut-turut, dan dia belum mahir juga. Atau, ketika belajar soal matematika, dia tak kunjug paham. Anda pun langsung bertanya “Masak nggak bisa juga?” Komentar ini akan menjatuhkan mental mereka.<br />
<br />
Sebab, sebagaimana dikatakan pakar pembelajaran Jill Laurean, anak-anak akan menangkap pertanyaan itu dengan berbeda. Mereka akan mengira Anda bertanya “Kenapa nggak bisa juga? Apa yang salah dengan kamu sehingga nggak bisa?”<br />
<br />
<b>SARAN:</b> Ambil waktu istirahat. Jika Anda sudah tidak tahu cara lain mengajari anak mengenai sesuatu, berhentilah. Lanjutkan pelajaran ketika Anda sudah siap untuk mencobanya lagi, mungkin setelah mencari pendekatan lain untuk mengajar apa pun yang sedang dipelajari anakmu.<br />
<br />
<b>"Ditinggal ya!"</b><br />
Anak Anda menolak meninggalkan toko mainan atau taman, sementara Anda telat janjian. Jadi Anda memberikan ultimatum untuk menakut-nakuti dia: "Ditinggal ya!" Untuk anak yang masih kecil, ketakutan ditinggalkan orangtua adalah sesuatu yang sangat nyata. Tapi apa yang terjadi saat ancaman tidak berhasil? Anak dengan cepat belajar kalau ayah atau ibu memberikan ancaman kosong.<br />
<br />
<b>SARAN:</b> Jangan bilang kepada anak bahwa Anda akan meninggalkan mereka. Sebaiknya, bikin rencana perjalanan (dari toko mainan ke tempat selanjutnya) sebelum berangkat dari rumah.<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Oleh Charlene Prince Birkeland | Team Mom | </span><br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;"><i>Sumber : <a href="http://id.she.yahoo.com/5-hal-yang-tidak-boleh-diucapkan-orangtua-kepada-anak.html">http://id.she.yahoo.com</a></i></span>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-4787471434331415412012-02-09T20:33:00.000-08:002012-02-09T20:36:28.556-08:00Sering Ditampar Membuat Anak Jadi Lebih Agresif<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyG8Li7ctZ394TSY2c4xa1Tgn6k1vQj9sdRnY-2D1C-DPPrahq1eXG5yjfCAq6WaiGXCRyJghyphenhyphenX5-zSGU1-oMLdjdfV_ki0MIRRw9d5oMomgU6E6_pBkxlKtsdSLGnKt7RKm6K943hQG63/s1600/punishment-4f322cfe41de2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyG8Li7ctZ394TSY2c4xa1Tgn6k1vQj9sdRnY-2D1C-DPPrahq1eXG5yjfCAq6WaiGXCRyJghyphenhyphenX5-zSGU1-oMLdjdfV_ki0MIRRw9d5oMomgU6E6_pBkxlKtsdSLGnKt7RKm6K943hQG63/s1600/punishment-4f322cfe41de2.jpg" /></a></td></tr>
<tr align="left"><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "Times", "Times New Roman", serif;"><span style="color: #666666;">Hukuman Fisik Membuat Anak Lebih Agresif</span></span></span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: small;">TEMPO.CO, Kanada - Sebaiknya orang tua tidak ringan tangan pada si buah hati. Apabila anak melakukan kesalahan, jangan langsung memukul atau menampar. Hal ini membuat si anak lebih agresif saat mereka dewasa nanti. Demikian diungkapkan para ilmuwan dalam sebuah penelitian penting berdurasi 20 tahun yang dirilis Februari 2012.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />Hasil berbagai kajian atau penelitian ini memaparkan fakta bahwa anak-anak yang sering ditampar, dipukul, atau diteriaki ketika mereka bertindak nakal akan cenderung meniru perilaku itu saat mereka dewasa.<br /><br />Dr. Joan Durrant dari University of Manitoba and Ron Ensom di Children’s Hospital of Eastern Ontario menulis hasil riset mereka ini di Canadian Medical Association Journal. “Hampir tanpa perkecualian, semua studi ini menunjukkan bahwa hukuman fisik terkait dengan agresi tingkat tinggi dalam melawan orang tua, saudara kandung, teman bermain, dan pasangan.”</span><br />
<span style="font-size: small;"><a name='more'></a></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Para penulis mengamati bahwa pandangan masyarakat terhadap hukuman fisik telah berubah selama 20 tahun terakhir. Hukuman fisik tak lagi dipertimbangkan sebagai cara terbaik untuk mengatasi anak-anak yang sulit diatur.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />Dalam jajak pendapat di Amerika Serikat belum lama ini ditemukan bahwa hampir sebagian besar orang tua mengatakan bahwa mereka menggunakan time out atau mengambil mainan kesayangan anak-anak sebagai hukuman. Namun, seperlima dari mereka berkata "sangat cenderung" untuk memukul anak-anak mereka.<br /><br />Di Amerika Serikat saat ini, tindakan memukul anak adalah legal dengan sejumlah aturan berbeda-beda di setiap negara bagian. Namun, tindakan memukul anak sudah dilarang di 20 negara Eropa, termasuk Jerman, Spanyol, dan Belanda. Di Inggris, hukuman yang wajar di rumah diizinkan, tetapi tidak boleh meninggalkan bekas pada kulit sejak 2004. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa 71 persen orang tua mendukung larangan memukul.<br /><br />Para peneliti mengatakan bahwa para dokter seharusnya membantu orang tua untuk mempelajari pendekatan efektif tanpa kekerasan untuk mendisiplinkan anak karena banyak yang tidak mengerti apa yang cocok untuk perilaku anak.<br /><br />Dr. Durrant mengatakan kepada Daily Mail edisi 8 Februari 2012, “Para orang tua lebih cenderung percaya bahwa anak-anak mereka menjadi pemberontak atau berlaku buruk. Tetapi dalam banyak kasus, anak-anak cenderung melakukan apa yang mereka anggap normal untuk perkembangan mereka.”<br /><br />Teknik-teknik tersebut, kata Dr. Durrant, termasuk mengenali bahwa balita cenderung berkata tidak untuk semua hal dan mengabaikan mereka selama 10 detik ketika mereka bertindak sebelum mengulang perilaku mereka. Cara lain adalah membuat aturan, tetapi menjelaskan mengapa hal tersebut dilakukan.</span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;"><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;"><span style="font-size: xx-small;">ARBA'IYAH SATRIANI/ DAILY MAIL</span></span><br />
<span style="font-size: xx-small;">Sumber : <a href="http://www.tempo.co/read/news/2012/02/08/174382582/Sering-Ditampar-Membuat-Anak-Jadi-Lebih-Agresif">http://www.tempo.co</a></span><span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;"><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></span>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-62333381499000174042012-01-12T03:08:00.000-08:002012-01-12T03:12:28.000-08:005 Cara Mengatasi Konflik<div class="left" style="padding-right: 10px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr style="color: #444444;"><td style="text-align: center;"><img border="0" height="240" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2009/08/22/1438284p.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr style="color: #444444;"><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div id="boxpoto" style="font: 9px arial; margin-bottom: 0px; text-align: right;">
<a href="http://female.kompas.com/read/2010/02/16/18405047/5.Cara.Mengatasi.Konflik#" style="font: 9px arial; text-decoration: none;">shutterstock</a></div>
<div id="boxtitle" style="font: 11px arial; margin-bottom: 0px; text-align: right;">
Cari pihak ketiga jika konflik tak juga reda.
<b><br /></b></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div id="loadarea" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; width: 298px;">
</div>
<div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;">
<br />
<div id="boxtitle" style="color: #333333; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin-bottom: 0px;">
<span style="font-size: small;"><b>KOMPAS.com</b>
- Seberapa sering Anda terbawa emosi saat terlibat pertengkaran dengan
orang lain? Ketika Anda sudah dikuasai oleh amarah, berdamai dengan diri
sendiri bisa membuat Anda berpikir jernih dalam mencari solusi. Tetapi
bagaimana caranya?</span></div>
</div>
</div>
<div class="isi_berita isi_berita2011" id="article_body">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /><b>1. Terjemahkan apa yang sebenarnya Anda inginkan</b><br />Saat
perdebatan dengan teman, kakak, rekan kerja, atau siapapun, dan suasana
makin panas, Anda akan mudah sekali terbawa emosi. Bukan saat yang
tepat untuk bernegosiasi untuk mencari solusi bersama. Berhentilah untuk
selalu berusaha memecahkan segala macam persoalan. Hentikan perdebatan,
lalu mulai tuliskan perasaan Anda, atau cari teman yang dipercaya untuk
mendengarkan masalah Anda. Intinya, cara ini membantu Anda memikirkan
hasil atau solusi yang paling tepat. Mengambil keputusan saat pikiran
dikuasai amarah hanya akan membuat Anda mencari-cari alasan pembenaran
dan menyalahkan orang lain. <br /><a name='more'></a><br /><b>2. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi</b><br />Ketika
Anda sudah mengontrol pikiran Anda dengan lebih tenang, Anda akan lebih
mudah menghadapi orang lain. Jangan sekali-kali berasumsi bahwa Anda
tahu betul sumber masalahnya berdasarkan apa yang dikatakan atau
dipikirkan orang lain. Cari tahu sumber masalah dengan mengumpulkan
sebanyak mungkin data dan fakta sebelum mulai membicarakan solusi.
Misalkan, pasangan Anda kesal karena tagihan membludak akibat belanja
keperluan rumah tangga. Daripada membalas dengan bentakan dan amarah,
lebih baik tanyakan apa yang membuat ia kesal dengan anggaran yang sudah
Anda buat. Apakah menurutnya Anda belanja lebih banyak darinya? Apakah
Anda harus melakukan pengurangan, atau memang penggunaan uang harus
diperketat? Lakukan riset kecil-kecilan, bandingkan dengan pengeluaran
rumah tangga pada umumnya (dengan standar tertentu), lalu diskusikan
perbandingan tersebut dengan keluhan suami. Berusaha memahami posisi
orang lain (lawan bicara) akan memudahkan Anda untuk mencari solusi
bersama. <br /><br /><b>3. Tetapkan bentuk proses negosiasi</b><br />Jika
pikiran sudah tenang dan terkontrol, tentukan kepada siapa Anda ingin
bicara dan menegosiasikan masalah, kapan dan dimana tempat yang paling
tepat. Persiapan ini penting untuk menciptakan kenyamanan bagi kedua
belah pihak yang berseteru. Siapkan juga alur pembicaraan dan agendanya,
sepakati bersama siapa yang memulai pembicaraan. Siapkan waktu khusus
untuk menyelesaikan masalah. Hal ini untuk menunjukkan itikad baik Anda.<br /><br /><b>4. Sampaikan pesan yang tepat</b><br />Mulailah
berdiskusi untuk mencari solusi dengan memunculkan sejumlah saran dan
ide. Tunjukkan bahwa Anda mempunyai niat serius untuk memperbaiki
keadaan. Katakan juga bahwa niat baik ini adalah untuk mencari solusi
yang bisa disepakati dan dijalankan untuk kebaikan bersama. Tak cukup
hanya dengan ucapan, Anda juga harus menyelesaikan masalah dengan
menunjukkan perilaku yang mendukung ke arah positif. Sikap tubuh yang
keliru, yang menunjukkan emosi, bisa memperkeruh suasana.<br /><br /><b>5. Negosiasi</b><br />Saat
Anda memulai bernegosiasi untuk mencari solusi, kontrol diri Anda.
Jangan memotong pembicaraan; bicaralah saat sudah giliran Anda. Respons
pernyataan lawan bicara dengan tenang. Tarik nafas, dan berikan jeda
beberapa detik untuk menjawabnya. Kontrol diri sangat penting agar
solusi bisa ditemukan dengan pikiran yang tenang dan bukan emosi.</span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Jika
semua cara ini sudah dicoba, namun masih juga belum menemukan
penyelesaian, mediasi menjadi langkah selanjutnya. Anda membutuhkan
bantuan dari pakar atau dari pihak ketiga yang mampu menetralkan
suasana. Bisa teman yang dipercaya kedua belah pihak, seperti keluarga,
kolega, atau jika ingin lebih efektif, cari pakarnya. Pakar profesional
lebih memahami teknik mendamaikan pihak berseteru. Ini lebih baik
daripada mendiamkan masalah dan menumbuhkannya menjadi energi negatif.</span></div>
<br />
<span style="font-size: xx-small;"><b class="c_abu">Sumber: </b><a href="http://female.kompas.com/read/2010/02/16/18405047/5.Cara.Mengatasi.Konflik">http://female.kompas.com</a></span></div>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-52699139689007689382011-12-07T12:32:00.001-08:002011-12-07T12:36:38.520-08:00Pisang Efektif Cegah Stroke<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqpmPuOKtZCdquf-lVmsoVxzNSW7StIqG4leUyV71NP1ZXhyphenhyphenW5mKsY0Cdd0b1e19Ot5gatd3MZhxRrIHKFglIoyxM13dXnT0wexp7RWe_PsfXHzTvowqcYP5UJJm6ofNExYWOND3iNZHok/s1600/bananas.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqpmPuOKtZCdquf-lVmsoVxzNSW7StIqG4leUyV71NP1ZXhyphenhyphenW5mKsY0Cdd0b1e19Ot5gatd3MZhxRrIHKFglIoyxM13dXnT0wexp7RWe_PsfXHzTvowqcYP5UJJm6ofNExYWOND3iNZHok/s1600/bananas.jpeg" /></a></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;">Tak hanya menyegarkan, sayuran hijau, kentang dan pisang yang kaya
potasium ini berpotensi mengurangi risiko stroke dan penyakit arteri
koroner atau jantung.<br /><br />
Hal itu bedasarkan pada analisis terbaru yang berpatokan pada 10 studi
yang diterbitkan antara 1966 dan 2009 yang melibatkan hampir 280.000
orang dewasa. </span>
<span style="font-size: small;"><br /><br />
Dalam penelitian lanjutan yang berkisar mulai dari 5 hingga 15 tahun
itu, terdapat lebih dari 5.500 kasus stroke dan hampir 3.100 kejadian
penyakit jantung koroner.</span>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
</div>
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"><br />
Mengkonsumsi makanan kaya potasium berimbas pada penurunan risiko
stroke 19% dan risiko penyakit jantung koroner turun 8%. Temuan ini
mendukung sejumlah rekomendasi global bahwa mengkonsumsi makanan kaya
potasium lebih banyak dapat efektif mencegah penyakit vaskular, kata
Dr. Pasquale Strazzullo, peneliti dari University of Naples, Italia.<br /><br />
Dalam studi yang dipresentasikan dalam konferensi tahunan</span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"> the American Heart Association's Nutrition, Physical Activity and Metabolism</span>
di San Francisco disebutkan juga makanan kaya potasium lainnya yang
meliputi kacang kedelai, aprikot, alpukat, yogurt non-lemak, kacang
buncis dan kacang polong.<br /><br />
Sementara studi lainnya yang dipresentasikan pada acara yang sama
menyebutkan bahwa diet buah-buahan dan sayuran segar dapat melindungi
diri dari serangan stroke. </span>
<span style="font-size: small;"><br /><br />
Pada studi tersebut, tim peneliti menganalisis kasus stroke pada lebih
dari 20.000 laki-laki dan perempuan berusia 20 hingga 65 tahun, yang
terbebas dari penyakit kardiovaskular pada awal penelitian. Selama 10
tahun menjalani penelitian, terdapat 233 kasus stroke di antara peserta
studi.</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br />
Setelah dikaitkan dengan sejumlah faktor, tim peneliti menemukan bahwa
mereka yang banyak mengkonsumsi sayuran dan buah segar (lebih dari 262
gram per hari) , risiko terkena stroke lebih rendah 36% dibandingkan
dengan rekan mereka yang tak banyak makan sayuran dan buah segar
(kurang dari 92 gram per hari).</span>
<span style="font-size: small;"><br /><br />
Tetapi, tak ada hubungan antara risiko stroke dengan konsumsi tinggi
(lebih dari 233 gram per hari) atau konsumsi rendah (kurang dari 113
gram per hari) untuk sayuran dan buah olahan, ungkap Linda Oude Griep,
peneliti dari Wageningen University, Belanda. (go4/ICH).</span>
<br />
<i><span style="font-size: xx-small;">Sumber : <a href="http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/12/05/74336/Pisang-Efektif-Cegah-Stroke/11">http://www.metrotvnews.com</a></span></i>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-91435550935784158632011-11-22T23:23:00.001-08:002011-11-22T23:29:46.800-08:00Kiat Mengasah Percaya Diri Anak<div class="isi_berita2011 pt_5 arial font14 lh18">
<div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_10">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" height="241" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2010/02/20/1619529p.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr align="right" style="color: #666666;"><td class="tr-caption"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">Jangan memberi label buruk pada anak atas perilakunya. <span style="font-size: xx-small;"><i><b>shutterstoc</b></i></span></span><span style="font-size: xx-small;"><i><b>k</b></i></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="img310" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
</div>
<div align="right" class="font10 c_abu ">
</div>
<div class="c_abu font11 pt_5">
</div>
</div>
<div class="isi_berita pt_5">
<span style="font-size: small;"><b>KOMPAS.com</b>
- Kepercayaan diri dalam diri seseorang dipengaruhi bagaimana
pengasuhan orangtuanya. Kepercayaan diri yang dilatih sejak masa tumbuh
kembang anak, akan melahirkan pribadi yang yakin atas dirinya, kompeten,
dan menghargai dirinya secara sehat dan positif.<br /><br />Agar anak percaya diri, menghargai diri, orangtua perlu mengaplikasikan pola asuh ini:<br /><br /><b>* Pujian yang tepat</b><br />Pujian
memang baik untuk anak, namun jangan berlebihan. Jangan mengulang
pujian pada anak yang sifatnya membangga-banggakan talenta dirinya.
Seperti "Kamu adalah anak terpintar di sekolah" atau "Kamu adalah
pebasket terandal". Jangan memberikan pujian yang membuatnya terbebani
untuk selalu menjadi si terhebat.<br /><a name='more'></a><br />"Berikan pujian pada usahanya
dalam meraih sukses, bukan pada talenta yang dimilikinya," jelas Shari
Young Kuchenbecker, PhD, asisten profesor psikologi di Chapman
University, Orange, California.<br /><br />Menurut penelitian di Columbia
University, anak-anak merasa lebih senang dan mampu menghadapi tantangan
ketika mereka mendapatkan pujian atas usahanya. Seperti dengan
mengatakan, "Kamu bekerja keras" atau "Hebat, Kamu bisa menyelesaikan
tugas dengan baik". Kata-kata motivasi lebih berbekas bagi anak-anak
ketimbang pujian seperti "Ayah bangga denganmu Nak"<br /><br /><b>* Jangan berikan label pada anak</b><br />Jangan
pernah mengucapkan, "Dasar anak laki-laki!" saat melihat perilaku
"bandel" nya. Label yang menekankan pada stereotip gender ini hanya
menunjukkan seakan anak laki-laki tak berperilaku baik atau tak bisa
mengontrol perilakunya.<br /><br />Orangtua perlu berhati-hati dengan setiap
ucapannya. "Pesan yang direkam anak dari ucapan orangtuanya berperan
besar terhadap bagaimana anak menghargai dirinya," jelas Paul W Schenk,
PsyD, psikolog klinik dari Tucker, Georgia.<br /><br />"Ketika anak
mendengar kata-kata yang menyerang dirinya, hal itu akan berdampak
negatif pada harga dirinya. Anak akan mulai meyakini bahwa ucapan
orangtuanya itu benar, bahwa anak laki-laki adalah <i>troublemakers</i>," jelasnya.</span><br />
<i><span style="font-size: x-small;">Sumber : <a href="http://health.kompas.com/read/2011/06/10/10154597/Kiat.Mengasah.Percaya.Diri.Anak">http://health.kompas.com</a></span></i></div>
</div>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-81786468413701892012011-11-08T02:37:00.000-08:002011-11-08T02:38:47.115-08:00Anak Usia 2 Tahun ke Bawah Tak Bisa Pelajari Apa pun dari TV<div style="color: black;">
</div>
<div class="image" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<span style="font-size: small;"><img alt="img" class="" height="320" src="http://images.detik.com/content/2011/10/18/764/anak-nonton-tv-dalam-thinkstock.jpg" width="320" /></span>
<noscript>
</noscript><span style="font-size: small;"><br /><b style="color: #666666;">(Foto: thinkstock)</b></span></div>
<br />
<span style="font-size: small;"><b style="color: black;">Jakarta,</b><span style="color: black;">
Program televisi pendidikan untuk anak-anak berusia 2 tahun ke bawah
ternyata tidak mampu merangsang perkembangan otak dan bahkan bisa
menghambat perkembangannya.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak-anak di bawah usia dua tahun
tidak dapat mempelajari apapun dari menonton TV. Tapi terlalu banyak
menontonnya justru dapat memperlambat perkembangan bicara dan membuat
mereka berperilaku buruk.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Menonton televisi hanya berguna bagi
anak-anak selama mereka dapat memahami dan mendapat manfaat dari acara
tersebut, terutama karena bisa bermain bebas dan terlibat dengan orang
lain.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Produk DVD seperti Baby Einstein dipasarkan secara khusus
untuk mendidik bayi dan balita, sementara ada juga banyak program yang
ditujukan sesuai rentang usia.</span><br style="color: black;" /><a name='more'></a><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Meskipun tidak disajikan untuk
tujuan pendidikan secara khusus, program BBC yang populer untuk
anak-anak berupa pengulangan nomor dan frase sederhana selama ini
dianggap mendidik.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Para peneliti juga mengatakan bahwa orang tua
terlalu cepat menerima nilai pendidikan dari suatu program TV tanpa
benar-benar memeriksa apakah anak-anak dapat mempelajari sesuatu dari
itu.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Banyak program video untuk bayi dan balita yang dipasarkan
sebagai program pendidikan terbukti tidak mendukung hal ini. Program
pendidikan untuk anak-anak hanya berkualitas jika bisa dipahami isi dan
konteksnya. Banyak penelitian secara konsisten telah menemukan bahwa
anak-anak yang berusia dua tahun ke atas lah yang biasanya sudah
memiliki pemahaman ini," ujar Dr Ari Brown, direktur dewan American
Academy of Pediatrics seperti dilansir </span><i style="color: black;">The Telegraph</i><span style="color: black;">, Selasa (18/10/2011).</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Waktu
bermain lebih berharga bagi perkembangan otak daripada media
elektronik. Anak-anak belajar untuk berpikir kreatif, memecahkan masalah
dan mengembangkan keterampilan penalaran dan motorik pada usia dini
melalui permainan yang terstruktur. Bermain bebas juga mengajarkan
mereka bagaimana untuk menghibur diri sendiri," imbuh Dr. Brown.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Dr
Brown juga menggaris bawahi bahwa para pembuat acara televisi memandang
anak-anak tersebut sebagai konsumen media elektronik yang potensial. </span><span class="reporter" style="color: black;"><b>Putro Agus Harnowo</b> - detikHealth</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Sumber : <a href="http://www.detikhealth.com/read/2011/10/18/170629/1746953/764/anak-usia-2-tahun-ke-bawah-tak-bisa-pelajari-apa-pun-dari-tv?ld991107763">http://www.detikhealth.com</a></span>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-15267452222023389232011-10-27T06:45:00.000-07:002011-10-27T06:49:54.934-07:00Cara Mencetak Anak Jenius<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="img" class="" src="http://images.detik.com/content/2011/10/27/764/jenius-ts-dlm.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="200" /></td></tr>
<tr align="right"><td class="tr-caption"><span style="font-size: xx-small;"><b>(Foto: thinkstock)</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: small;"><b style="color: black;">Jakarta,</b><span style="color: black;">
Masa kanak-kanak adalah masa yang penting untuk perkembangan mental dan
fisik ketika dewasa. Anak yang dibesarkan dengan baik tentu menjadi
dewasa yang baik pula. Bagaimana jika ingin membesarkan anak menjadi
seorang jenius?</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Sebenarnya tidak ada resep tunggal untuk membuat
anak menjadi jenius. Para ahli saat ini sudah tak lagi memakai patokan
nilai IQ (</span><i style="color: black;">Intelligence Quotient</i><span style="color: black;">) sebagai standar kejeniusan. Bisa saja faktor lingkungan atau pengasuhan yang mendukung seseorang menjadi sukses. </span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">Berikut adalah beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman untuk mencetak anak jenius seperti dikutip dari<i> thedailybeast.com</i>, Kamis (27/10/2011): </b><br style="color: black;" /><a name='more'></a><br style="color: black;" /><b style="color: black;">1. Jauhi Anak dari Kebiasaan Nonton TV</b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Tiga
puluh persen anak-anak di bawah usia 2 memiliki televisi di kamar
tidurnya. Dan 59 persen anak-anak berusia di bawah 2 tahun menonton TV
dua jam sehari. </span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><i style="color: black;">The American Academy of Pediatrics</i><span style="color: black;">
baru-baru ini mengeluarkan peringatan yang mendesak orangtua agar tidak
membiarkan bayi dan balita menonton TV. Manfaat menonton TV bagi bayi
tidak diketahui, namun TV diketahui merusak keterampilan mental dan
menyia-nyiakan waktu untuk perkembangan otak yang seharusnya dihabiskan
dengan cara berbicara dengan orang lain.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Bahasa penting untuk
pembelajaran anak-anak, dan bahasa yang didapatkan dari televisi tidak
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. TV tidak akan menjawab
pertanyaan atau mengikuti keinginan anak-anak, yang mana hal inilah yang
membuat anak pintar," kata Roberta Golinkoff, pakar bahasa bayi dan
rekan penulis buku '</span><i style="color: black;">Einstein Never Used Flashcards: How Our Children Really Learn and Why They Need to Play More and Memorize Less</i><span style="color: black;">'.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">2. Beri anak Air Susu Ibu (ASI) </b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak
berusia enam tahun yang diberi ASI terus menerus ketika bayi, skor tes
IQ-nya 5 persen lebih tinggi daripada anak 6 tahun yang tidak mendapat
ASI.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian yang diikuti oleh
dua kelompok ibu di Belarusia baru dan anak-anaknya. Salah satu kelompok
ibu-ibu memberi ASI eksklusif pada bayinya, artinya tidak memberi bayi
makanan lain kecuali ASI sampai satu tahun. Sedangkan kelompok lain
tidak hanya memberi ASI saja dan jangka waktu pemberian ASI lebih
pendek.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Hasilnya, anak-anak dalam kelompok pertama mencetak skor lebih tinggi dalam bidang membaca, menulis dan matematika.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Hal
pertama yang dapat dilakukan seorang Ibu untuk membesarkan anak cerdas
adalah dengan cara menyusui. Manusia memiliki persentase lemak lebih
besar dibandingkan dengan susu sapi yang dibutuhkan untuk melindungi
sel-sel otak," kata ahli genetika Ricki Lewis, penulis buku '</span><i style="color: black;">The Forever Fix: Gene Therapy and the Boy Who Saved It</i><span style="color: black;">'.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">3. Belajar musik </b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak-anak
yang memainkan piano atau alat musik gesek mendapat skor keterampilan
verbal 15 persen lebih tinggi daripada anak yang tidak memainkan alat
musik.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Penelitian yang menghasilkan pernyataan ini melibatkan
siswa dari area musik Boston dan sekolah umum. Usia rata-rata siswa
adalah 10 tahun dan beberapa di antaranya pernah belajar musik
setidaknya selama tiga tahun. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan banyaknya
korelasi antara musik, keterampilan bahasa dan skor IQ.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Pertanyaan
adalah apakah anak-anak yang pintar pandai bermain musik, atau apakah
musik yang membuat anak menjadi pintar? "Gagasan bahwa gen mengendalikan
nasib disebut determinisme genetik. Kami menentang ide ini sepanjang
waktu," kata Lewis.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">4. Belajar Mengendalikan diri atau sabar </b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak-anak
yang mampu menunda kepuasan 15 kali lebih lama daripada teman-temannya
dan lebih sabar mendapat skor 210 poin lebih tinggi pada SAT (</span><i style="color: black;">Scholastic Assessment Test</i><span style="color: black;">).</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Tes
Penalaran SAT adalah tes standar untuk penerimaan perguruan tinggi di
Amerika Serikat. Dalam suatu penelitian, anak-anak diberitahu bahwa
mereka bisa makan dua kue jika mereka mau menunda makan kue yang
pertama. Mereka yang bisa menunggu 15 menit sebelum makan kue pertama
mencetak 210 poin lebih tinggi pada tes SAT nya daripada yang tidak bisa
menunggu lebih dari satu menit.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Pengendalian dorongan adalah
faktor penting dalam fungsi eksekutif. Ilmuwan sekarang tahu bahwa
menjadi jenius tidak banyak berkaitan dengan IQ, tapi berkaitan dengan
fungsi eksekutif. Kemampuan untuk beralih tugas, mengingat, dan
menghambat dorongan jauh lebih berkaitan dengan kesuksesan daripada IQ,"
tegas Golinkoff.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">5. Penuhi rumah dengan buku</b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak
yang dibesarkan di sebuah rumah berisi setidaknya 500 buku memiliki
kemungkinan lulus SMA 36 persen lebih tinggi dan 19 persen lebih mungkin
lulus dari perguruan tinggi daripada anak yang dibesarkan di rumah yang
hanya berisi beberapa atau bahkan tidak menyimpan buku.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Penelitian
ini dipublikasikan pada 2007, ketika buku masih menjadi benda yang
nyata, bukan berbentuk file seperti sekarang. Kesimpulan ini menunjukkan
bahwa kesenjangan melebar secara berlipat pada orangtua anak-anak yang
buta huruf.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Keberhasilan di sekolah bergantung tidak hanya pada
kecerdasan bawaan, tapi juga membutuhkan etika yang baik. Anak-anak
belajar lebih banyak dari apa yang kita lakukan daripada apa yang kita
katakan. Orangtua yang suka membaca menunjukkan kepada anak-anaknya
bahwa membaca adalah kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan
bermanfaat," kata psikolog Eileen Kennedy-Moore, penulis '</span><i style="color: black;">Smart Parenting for Smart Kids</i><span style="color: black;">'.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">6. Hindari kegemukan pada anak</b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak gemuk mendapat skor 11 persen lebih rendah pada tes membaca daripada anak dengan berat badan normal.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Ilmuwan
di Temple University yang menyimpulkan pernyataan tersebut juga
menemukan bahwa siswa sekolah menengah yang mengalami kelebihan berat
badan memiliki prestasi lebih rendah daripada teman-teman sebayanya yang
memiliki berat badan normal, serta lebih seriang tidak masuk dan
terlambat datang sekolah. Penelitian ini menghubungkan massa tubuh yang
lebih besar dengan prestasi sekolah yang lebih rendah.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Memiliki
kebiasaan hanya duduk dan menonton TV atau bermain game sangat merugikan
untuk anak-anak. Mereka tidak berinteraksi dan banyak hal yang membuat
kita pintar adalah hal yang hanya dipelajari dalam hubungan interaksi
sosial," kata Golinkoff.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">7. Latihan aerobik meningkatkan kemampuan eksekutif anak-anak sebanyak 100 persen.</b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Hasil
terbaik diperoleh jika melakukan latihan dengan anak-anak. Mendorong
gaya hidup aktif adalah salah satu hadiah terbaik yang dapat diberikan
orang tua kepada anak-anak," kata ahli biologi molekuler, John Medina
dalam bukunya yang berjudul '</span><i style="color: black;">Brain Rules for Baby</i><span style="color: black;">'.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">8. Ikut program prasekolah</b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak yang mengikuti program prasekolah 52 persen lebih mungkin lulus SMA daripada yang tidak mengikuti program prasekolah.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Penelitian
yang menghasilkan pernyataan ini diikuti dua kelompok anak-anak yang
kurang beruntung dari Michigan dari balita hingga berusia 40 tahun. Satu
kelompok mengikuti program prasekolah 'berkualitas tinggi' untuk anak
usia 3 dan 4 tyahun, sedangkan kelompok lainnya tidak pernah mengikuti
program prasekolah.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Pada usia 27 tahun, kelompok prasekolah lima
kali lebih banyak yang memiliki rumah sendiri daripada kelompok
non-prasekolah. Pada usia 40, kelompok non-prasekolah ditangkap atas
tuduhan narkoba delapan kali lebih banyak dibandingkan alumni
prasekolah, dan dua kali lebih sering melakukan serangan fisik.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">9. Usia Ayah jangan terlalu tua saat memiliki anak </b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak-anak
yang dilahirkan ketika ayah berumur 20 tahun mendapat skor tes IQ 3
sampai 6 poin lebih tinggi daripada anak yang lahir dari ayah yang
berusia dua kali lipat.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Bertambahtuanya usia ayah berhubungan
dengan peningkatan risiko gangguan perkembangan saraf seperti autisme
dan skizofrenia, serta disleksia dan berkurangnya kecerdasan. Keturunan
dari ayah yang lebih tua mengalami kerusakan yang halus pada tes
kemampuan neurokognitif.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Kecenderungan modern untuk menunda
memiliki anak mungkin berdampak memprihatinkan," kata para peneliti
seperti dikutip dari jurnal PLoS Medicine dalam artikel yang berjudul
'Advanced Paternal Age Is Associated With Impaired Neurocognitive
Outcomes During Infancy and Childhood' oleh S. Saha, dkk.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">10. Belajar juggling atau permainan ketangkasan seperti melempar 3 bola bergantian</b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Belajar juggling dapat meningkatkan volume materi abu-abu di otak anak-anak sebanyak 3 persen.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Struktur
otak sangat ditentukan oleh gen, tetapi tidak sepenuhnya. Belajar
keterampilan seperti juggling yang mendorong kemampuan persepsi dan
motorik dapat meningkatkan 3 persen volume materi abu-abu di daerah
visual," kata peneliti Jeremy Gray dan Paul Thompson dari Universitas
Yale dalam jurnal </span><i style="color: black;">Nature Reviews Neuroscience.</i><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Volume materi abu-abu di otak berhubungan dengan kemampuan mental secara umum.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">11. Perbanyak anak mendengar kosakata baru</b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak-anak
dalam keluarga penerima bantuan sosial mendengar kata-kata hampir empat
kali lebih sedikit per tahunnya daripada anak-anak dari keluarga kelas
profesional.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Para peneliti mengungkapkan bahwa semakin banyak
kata-kata yang didengar, semakin besar kosakata dan semakin tinggi
prestasi akademik. Peneliti juga mengungkapkan bahwa anak-anak dalam
keluarga penerima bantuan sosial mendengar sekitar 3 juta kata per
tahun, sementara anak-anak dalam keluarga kelas pekerja mendengar 6 juta
kata dan anak-anak di keluarga kelas profesional mendengar 11 juta kata
per tahun.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Menurut penelitian yang dilakukan oleh Todd R. Risley and Betty Hart dalam bukunya '</span><i style="color: black;">Meaningful Differences in the Everyday Experience of Young American Children</i><span style="color: black;">',
anak-anak penerima dana bantuan sosial hanya mengetahui 500 kata pada
usia 3 tahun, dibandingkan dengan 750 kata dan 1.100 kata pada kelompok
lain.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">12. Belajar bahasa asing </b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak-anak
yang mempelajari bahasa asing selama dua tahun mendapat skor SAT 14
persen lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak pernah mempelajari
bahasa asing.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Belajar bahasa asing selama satu tahun berkaitan
dengan skor SAT yang sedikit lebih tinggi, tetapi belajar bahasa asing
selama dua tahun menghasilkan kenaikan skor SAT sebanyak 14 dan 13
persen pada bagian tes verbal dan matematika dibandingkan siswa yang
belum pernah mempelajari bahasa asing. Setiap penambahan satu tahun
belajar bahasa asing menghasilkan kenaikan skor lebih banyak.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Nilai
verbal siswa yang mempelajari bahasa asing selama empat atau lima tahun
lebih tinggi daripada skor verbal siswa yang mempelajari pelajaran lain
selama empat atau lima tahun," tulis para Thomas C. Cooper pada
artikelnya yang berjudul '</span><i style="color: black;">Foreign-Language Study and SAT-Verbal Scores</i><span style="color: black;">' dalam </span><i style="color: black;">Modern Language Journal</i><span style="color: black;">.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">13. Batasi permainan game komputer atau video game</b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Siswa
yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari bermain komputer dan video
game mendapat skor ujian sekolah 9,4 persen lebih rendah daripada siswa
yang tidak lagi memainkan game semacam itu.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Efek elektronik
permainan terhadap prestasi memicu perdebatan akademis yang intens.
Sebuah kajian yang dilakukan pada siswa di Inggris membandingkan hasil
tes para gamer dengan bukan gamer.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">"Tidak ada satu korelasi
positif signifikan yang ditemukan antara frekuensi game dan kinerja
akademik. Bermain videogame berlebihan dapat mengganggu sekolah seperti
halnya kegiatan lain yang dilakukan berlebihan semisal membaca untuk
kesenangan, bermain di luar, tidur, atau berinteraksi langsung dengan
teman dan keluarga," tulis peneliti Barry Ip, dkk lewat artikel berjudul
'</span><i style="color: black;">Gaming Frequency and Academic Performance</i><span style="color: black;">' yang dimuat dalam </span><i style="color: black;">Australasian Journal of Educational Technology</i><span style="color: black;">.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><b style="color: black;">14. Hindari paparan pestisida saat hamil </b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Anak-anak
dari ibu yang terkena pestisida saat hamil memiliki nilai IQ 1,4 persen
lebih rendah daripada anak-anak yang ibunya tidak terkena pestisida.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Ilmuwan
dari Universitas Columbia mempelajari anak berusia 7 tahun dan ibunya.
Para imuwan menemukan hubungan langsung antara paparan pestisida
pertanian sebelum kelehiran dengan IQ yang rendah.</span><br style="color: black;" /><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Dampak negatif
dari paparan pestisida bahkan lebih besar pada kerja ingatan, salah
satu elemen dari keterampilan penting yang disebut 'fungsi eksekutif'.
Paparan kimia berupa komponen tak terlihat di udara yang dihirup dapat
menurunkan kecerdasan anak. </span></span><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">(</span><b style="color: black;">ir/ir</b><span style="color: black;">)
</span></span><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"></span><br style="color: black;" /><span style="font-size: x-small;">Sumber <a href="http://www.detikhealth.com/read/2011/10/27/135038/1753950/764/cara-mencetak-anak-jenius?o8833health">http://www.detikhealth.com</a></span></span>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-23809283094302987022011-08-25T14:34:00.000-07:002011-08-25T14:36:50.653-07:0011 Keistimewaan Berjemur Pagi Hari<div class="left">
<div class="font11 c_abu03_kompas2011 pb_3">
<span class="c_abu01_kompas2011"></span><span class="c_abu01_kompas2011"></span>
</div>
<div class="left btn_fblike">
</div>
</div>
<div class="right font11 c_abu03_kompas2011">
<span id="text_683668"></span><br />
<div id="fontresize">
</div>
</div>
<div class="isi_berita2011 pt_5 arial font14 lh18">
<div class="multi_foto_wide">
<div class="tab_1" id="foto1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img height="198" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2010/11/25/1014232620X310.jpg" width="320" /><span style="font-size: xx-small;"> </span><br />
<span style="font-size: xx-small;">shutterstock</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: xx-small;">Ilustrasi</span></div>
</div>
<div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_5">
</div>
<div class="isi_berita pt_5" style="color: black;">
<b>KOMPAS.com - </b>
Belakangan ini kita sering mendengar pemberitaan mengenai dampak buruk
sinar matahari sehingga banyak orang berhati-hati untuk melindungi diri
dari bahaya sinar ultraviolet matahari. Namun begitu sejumlah
penelitian membuktikan bahwa paparan sinar matahari sebenarnya
memberikan bagitu banyak manfaat manfaat kesehatan. <br />
<br />
Sinar
matahari merupakan salah satu karunia yang sangat dibutuhkan bagi
kehidupan manusia di muka bumi. Matahari menjaga agar bumi tetap hangat
dan mencegah dunia dari kebekuan. Akan tetapi, jika tubuh terlalu sering
terpapar matahari dapat meningkatkan risiko terkena kanker juga
katarak.<br />
<i><a name='more'></a>Sunburn</i> atau kulit terbakar matahari adalah
kondisi yang disebabkan oleh sinar radiasi UVB yang terlalu tinggi dan
ini (radiasi UVB) juga dapat menyebabkan kerusakan DNA. Meski demikian,
jika dimanfaatkan dalam jumlah yang tepat, sianr matahari dapat membuat
kita menjadi lebih sehat dan tentunya bahagia. Berikut ini beberapa
manfaat kesehatan dari sinar matahari:<br />
<b>1. Vitamin D : </b>Sinar
matahari merangsang tubuh memproduksi vitamin D. Paparan sinar matahari
pada wajah, leher, lengan, dan kaki selama 10-15 menit dapat
menghasilkan 1.000 unit internasional (IU) sampai 3.000 IU, tergantung
pada jenis kulit dan kebutuhan vitamin D yang diperlukan oleh tubuh
masing-masing dalam satu hari.<br />
Vitamin D berfungsi untuk
meningkatkan penyerapan kalsium di dalam usus dan mentransfer kalsium
melintasi membaran sel, sehingga dapat menguatkan tulang. Vitamin D juga
dapat memberikan perlindungan terhadap jenis kanker (seperti kanker
paru-paru, prostat, dan kulit), osteoporosis, rakhitis, dan diabetes.
Selain itu, vitamin D dapat membantu menurunkan kadar kolestrol darah
sehingga membantu melawan penyakit jantung.<br />
<b>2. Serotonin :</b> Selain merangsang tubuh untuk membuat vitamin D, sinar matahari juga dapat merangsang produksi hormon serotonin, sebuah <i>neurotransmitter</i>
di otak yang mengatur suasana hati. Tingkat serotonin yang cukup tinggi
dapat menghasilkan suasana hati yang lebih positif dan cara berpikir
yang tenang dengan mental yang fokus.<br />
<b>3. Atasi depresi :</b>
Orang dengan gangguan afektif musiman (SAD) dapat mengembangkan gejala
depresi (seperti kehilangan minat pada kegiatan sehari-hari, merasa
tidak memiliki tenaga atau kelelahan, dan kemurungan) pada bulan-bulan
musim dingin atau ketika sinar matahari kurang terpancar. Sinar matahari
dapat mengurangi gejala depresi dengan cara melepaskan endorfin.
Endorfin sendiri adalah suatu anti-depresan alami yang dimiliki tubuh
dan sangat berguna dalam kasus-kasus depresi musiman.<br />
<b>4. Tingkatkan sirkulasi darah :</b>
Sinar matahari mapu meningkatkan sirkulasi darah dengan melebarkan
pembuluh darah di kulit. Dengan begitu, nutrisi dan oksigen lebih banyak
dibawa menuju sel-sel ketika pembuluh darah kapiler terbuka sehingga
kesehatan pun menjadi lebih baik. Selain itu, jantung pun menjadi lebih
sehat dengan menurunkan denyut nadi ketika beristirahat dan mengurangi
tekanan darah.<br />
<b>5. Memperbaiki kulit :</b> Berjemur
dengan aman telah terbukti memperbaiki kondisi kulit kronis, seperti
jerawat, eksim, dan psoriasis. Terpapar sinar matahari juga dapat
menurunkan manifestasi dari tanda perengangan, bekas luka, dan
ketidaksempurnaan kulit lainnya.<br />
<b>6. Turunkan risiko kanker :</b>
Sintesis vitamin D, yang disebabkan oleh sinar matahari, dapat
menurunkan risiko dari berbagai bentuk kanker seperti kanker prostat,
kanker payudara, kanker usus, dan kanker ovarium. Tetapi hati-hati,
terlalu lama terpapar sianr matahari dapat meningkatkan risiko terkena
kanker kulit.<br />
<b>7. Cegah diabetes :</b> Sebuah studi
baru menunjukkan bahwa dengan terpapar sinar matahari dan vitamin D yang
cukup dapat mencegah diabetes tipe 1 pada anak-anak. Beberapa juga
meyakini bahwa terpapar sinar matahari juga dapat menurunkan kadar gula
darah dengan merangsang penyimpanan kadar gula didalam otot dan di hati.<br />
<b>8. Menguatkan sistem kekebalan :</b>
Sinar matahari dapat menguatkan sistem kekebalan tubuh, karena ketika
terpapar sinar matahari, tubuh menghasilkan lebih banyak sel darah putih
yang membantu menangkal infeksi dan berbagai penyakit akibat bakteri,
jamur, dan virus.<br />
<b>9. Detoksifikasi tubuh : </b>Paparan
sinar matahari juga dapat meingkatkan pengeliminasian racun dalam tubuh
dengan memperbaiki fungsi hati. Selain itu, sinar matahari juga
meningkatkan sirkulasi darah, sehingga racun-racun tereliminasi lebih
efisien melalui darah.<br />
<b>10. Perbaiki kualitas tidur : </b>Dengan
terpapar sinar matahari, produksi melatonin pun meningkat. Melatonin
adalah suatu hormon yang diproduksi oleh kelenjar pinea-organ tubuh
berukuran seperti kacang kecil yang ditemukan di dasar otak. Melatonin
sangat dibutuhkan unutk kualitas tidur yang baik.<br />
<b>11. Perbaiki sistem pencernaan : </b>Sinar
matahari juga merupakan pengobatan terbaik unutk meningkatkan nafsu
makan. Selain itu juga dapat memperbaiki sistem pencernaan dan
meningkatkan metabolisme. <br />
Meskipun memiliki berbagai macam
manfaat bagi tubuh, namun para ahli mengingatkan bahwa paparan sinar
matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan mata, melanoma, dan
kanker kulit. Jadi pastikan memilih waktu yang tepat untuk mendapatkan
paparan sinar matahari serta melindungi kulit dengan mengenakan topi,
pakaian yang tepat, atau menggunakan <i>sun screen.</i><br />
<i> </i>Sekretaris
Medis dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Adityawati Ganggaiswari,
dalam sebuah kesempatan menyatakan manusia di Indonesia relatif banyak
terpajan sinar ultraviolet setiap harinya dalam jangka waktu yang lama.<br />
Tetapi,
orang Indonesia termasuk cukup beruntung karena memiliki banyak pigmen
atau penyebab kulit berwarna coklat kehitaman. Pigmen pada kulit
tersebut berfungsi melindungi tubuh dari pajanan ultraviolet.<br />
Aditya menyarankan, berjemur di pagi hari selama beberapa saat adalah
cara terbaik untuk memeroleh manfaat sinar matahari. Yang perlu
dihindari adalah pajanan sinar UV terutama antara pukul 10.00 sampai
16.00. Adityawati berpesan, sangat tidak disarankan untuk berjemur di
antara waktu-waktu tersebut, karena UV dapat merusak kulit dan memicu
timbulnya kanker.<br />
<span style="font-size: xx-small;"><b>sumber <a href="http://health.kompas.com/read/2011/08/22/15325859/11.Keistimewaan.Berjemur.Pagi.Hari">: health.kompas.com</a> </b></span></div>
</div>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-89417271477857555462011-08-25T14:23:00.000-07:002011-08-25T14:24:17.951-07:00Balita Mampu Pahami Tata Bahasa Rumit<h1 style="color: black;">
</h1>
<span style="color: black; font-size: small;"></span><br />
<div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_10" style="color: black;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/05/13/1437577p.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr align="left" style="color: #666666;"><td class="tr-caption"><span style="font-size: xx-small;">SHUTTERSTOCK</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="img310" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div class="c_abu font11 pt_5">
</div>
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;"><b>Kompas.com -</b>
Meski belum bisa mengucapkan kata-kata secara jelas, sebenarnya seorang
balita mampu memahami tata bahasa yang kompleks yang diucapkan
orang-orang di sekitarnya. Kemampuan tersebut sudah diketahui balita
pada usia yang lebih dini dari yang selama ini diduga.</span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;"> Ketika
belajar berkomunikasi, anak-anak harus menguasai arti kata serta
bagaimana menggabungkan kata-kata itu agar menjadi kalimat bermakna.
Banyak anak usia 2 tahun yang bisa menggabungkan lebih dari dua kata,
misalnya "nambah minum", meski belum bisa membuat kalimat lengkap. Walau
begitu sebenarnya mereka sudah paham struktur kalimat dan
menggunakannya untuk memahami kalimat-kalimat yang mereka dengar.</span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;">
<a name='more'></a>"Penelitian menunjukkan anak-anak usia 2-3 tahun sudah mulai memahami
tata bahasa secara bertahap dengan mendengarkan dan melihat orang lain
berkomunikasi," kata Caroline Rowland dari Pusat Studi Komunikasi Anak
Universitas Liverpool, Inggris. </span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;"> Penelitian juga menunjukkan
balita usia 21 bulan sensitif pada perbedaan makna yang dihasilkan dari
konstruksi bahasa, meski mereka belum bisa mengucapkannya secara benar. </span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;">
Rowland dan rekannya menunjukkan gambar kartun kelinci dan bebek pada
anak berusia 2 tahun dan meminta mereka untuk mencocokkkan ilustrasi
untuk membuat sebuah kalimat yang mengandung kata kerja. </span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;"> Satu
gambar adalah kelinci yang sedang berinteraksi dengan bebek, misalnya
mengangkat kaki bebek. Gambar lain adalah tingkah satu binatang,
misalnya bebek mengayunkan kaki. </span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;"> "Kemudian kami memutar kalimat
lengkap dengan kata kerja, misalnya kelinci memegang bebek, melalui
pengeras suara. Kemudian balita itu diminta menunjukkan gambar yang
tepat dan mereka mampu melakukannya," paparnya. </span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;"> Rowland menyimpulkan, kemampuan bahasa anak tidak selalu menunjukkan pengetahuan mereka akan tata bahasa. </span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;">
"Kemahiran anak akan tata bahasa dimulai lebih awal dari yang kita
duga. Namun yang lebih penting mereka bisa memakai tata bahasa untuk
menyampaikan maksud mereka akan kata baru," katanya. </span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div style="color: black;">
<a href="http://health.kompas.com/read/2011/08/25/15133531/Balita.Mampu.Pahami.Tata.Bahasa.Rumit"><span style="font-size: xx-small;"><b>Sumber : health.kompas.com</b></span></a></div>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-50598866839446859052011-08-25T14:17:00.000-07:002011-08-25T14:17:43.634-07:00Bernyanyilah untuk Anak Anda!<h1>
</h1>
<div class="isi_berita2011 pt_5 arial font14 lh18">
<div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_10">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/07/20/2234442p.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr align="right" style="color: #999999;"><td class="tr-caption"><span style="font-size: xx-small;">SHUTTERSTOCK</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="img310" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
</div>
<div class="c_abu font11 pt_5">
</div>
</div>
<div class="isi_berita pt_5">
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;"><strong>KOMPAS.com</strong>
— Sejak anak-anak Anda masih bayi hingga sekarang sudah besar, apakah
Anda pernah bernyanyi untuk mereka, baik pada saat sedang mengganti
popok, sambil memandikan, maupun untuk menenangkannya saat menangis?</span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;">Menurut
penelitian, ternyata banyak orangtua yang segan bernyanyi untuk
anaknya. Ada yang beralasan menunggu sampai anak sudah besar dan dapat
diajak bernyanyi bersama. Ada juga yang bilang merasa sungkan untuk
menyanyi karena suaranya kurang merdu. Alasan lainnya karena kurang tahu
koleksi lagu anak yang bagus untuk dinyanyikan. <br /><a name='more'></a><br />Apa pun alasan
Anda, sebaiknya mulailah bernyanyi untuk sang buah hati. Ini karena
menyanyi adalah salah satu bentuk komunikasi dengan anak. Ini bahkan
dapat membantu orangtua untuk menjalin hubungan dengan anak ketika
mereka belum dapat berbicara. Demikian menurut Cathy Fink, seorang
musisi dan pencipta lagu untuk anak-anak. Bersama rekannya, Marcy
Marxer, ia telah meluncurkan banyak album lagu untuk anak-anak dan
dewasa, serta telah meraih dua Grammy Award untuk kategori album musikal
anak terbaik. <br /><br />"Anda tidak perlu suara yang indah dan merdu,"
kata Fink. "Anak Anda tidak akan menilai suara Anda. Pada saat masih
bayi, dia bahkan tidak tahu apakah suara Anda merdu atau sumbang. Namun,
yang jelas suara Anda adalah suara pertama yang ia dengar. Jadi,
nyanyian Anda akan sangat berpengaruh bagi perkembangannya."</span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;">Nah,
jika Anda sudah paham besarnya manfaat ini, ayo mulailah bernyanyi
untuknya. Lainnya, bila anak Anda sudah besar, ajak dia bernyanyi
bersama. "Jangan merasa terlambat untuk memulai. Ingat, bila Anda merasa
senang saat bernyanyi, hal itu juga akan dirasakan anak Anda,"
tambahnya.</span></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: small;">Inilah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk memulainya:<br /><br /><strong>1. Hilangkan suara-suara lain yang dapat mengganggu</strong>.
Dedikasikan waktu Anda khusus untuk bernyanyi. Jadi, matikan dulu suara
ponsel, televisi, atau laptop Anda, lalu fokuskan diri pada lagu dan
menyanyilah.<br /><br /><strong>2. Pilih lagu yang familiar di keluarga Anda</strong>.
Ajak anak-anak yang sudah besar ikut bernyanyi untuk adik kecilnya.
Nyanyikan lagu anak-anak yang dikenal di keluarga Anda, atau biarkan
anak yang lebih besar mengajarkan lagu itu kepada adiknya. Buat juga
sesi menyanyi jadi lebih seru dengan menciptakan gerakan dengan tangan.<br /><br /><strong>3. Manfaatkan pemutar lagu</strong>. Merasa kurang percaya diri? Setel musik di pemutar CD, lalu bernyanyilah seiring alunan lagu. <br /><br /><strong>4. Jangan terlalu serius. </strong>Inti
dari kegiatan bernyanyi untuk anak adalah kesenangan dan kreativitas.
Jadi, jangan sampai malah membebani diri Anda. Tak perlu mempedulikan
apakah suara Anda sesuai dengan irama lagu atau sudah melenceng jauh.
"Lepaskan semua kekhawatiran dan tak perlu mengkritik diri sendiri.
Bernyanyilah dengan lepas karena ini juga akan membantu jiwa Anda
berkembang," kata Marxer.</span></div>
</div>
</div>
<div class="left">
<div class="left">
<span style="font-size: xx-small;">Sumber :<a href="http://health.kompas.com/read/2011/07/20/22364484/Bernyanyilah.untuk.Anak.Anda.">health.kompas.com</a></span></div>
</div>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-91752946124752369502011-08-19T14:33:00.000-07:002011-08-19T14:39:37.659-07:004 Manfaat Mendengar Musik untuk Si Kecil<br />
<div class="left" style="color: black; padding-right: 10px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div id="loadarea" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; width: 298px;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" height="164" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left; width: 286px;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="133" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/02/21/1602525p.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="274" /></td></tr>
<tr align="right"><td class="tr-caption"><a href="http://female.kompas.com/read/2011/08/19/11010441/4.Manfaat.Mendengar.Musik.untuk.Si.Kecil#" style="font: 9px arial; text-decoration: none;">shutterstock</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
</div>
</div>
<br />
<div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;">
<div id="boxpoto" style="font: 9px arial; margin-bottom: 0px; text-align: right;">
<a href="http://female.kompas.com/read/2011/08/19/11010441/4.Manfaat.Mendengar.Musik.untuk.Si.Kecil#" style="font: 9px arial; text-decoration: none;"></a></div>
</div>
<div style="color: black;">
<b>KOMPAS.com </b>- Manfaat musik tidak sebatas
untuk bayi baru lahir. Di hari-hari berikutnya, musik dapat dijadikan
sebagai bagian hidup si kecil. Perdengarkanlah musik, sedikitnya tiga
kali sehari. Di waktu pagi saat bangun tidur, pengantar tidur siang
setelah lelah bermain, hingga sebagai senandung pengantar tidur. </div>
</div>
<div style="color: black;">
</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
Mendengarkan
musik tidak hanya untuk kesehatan fisiknya, tapi juga kesehatan mental
dan perkembangan otak atau kognitifnya. Berbasis penelitian, sejumlah
ahli menyebutkan bukti-bukti manfaat mendengar musik untuk anak:</div>
<div style="color: black;">
<b><a name='more'></a><br />1. Meningkatkan kemampuan motorik.</b></div>
<div style="color: black;">
Penulis buku<i> Learning Before Birth: Every Child Deserves Giftedness</i>,
Dr Brent Logan, menyatakan, bayi (bahkan janin) yang mendengarkan
musik, perkembangan detak jantung dan fisiknya menjadi lebih baik. Irama
musik terbukti mampu menstimulus bayi untuk senang bergerak. Respons
ini tentunya membantu perkembangan fisik bayi, dalam hal kekuatan,
koordinasi dan kontrol motoriknya. </div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<b>2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.</b></div>
<div style="color: black;">
Masih
menurut Logan, musik bisa membantu perkembangan otak bayi dalam
menerima informasi. Kemampuan ini kelak memengaruhi keterampilannya
dalam berkomunikasi. </div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
Pakar Neuroscience, Dr Dee Joy Coulter, yang juga penulis buku<i> Early Childhood Connection: The Journal of Music and Moment-Based Learning,</i>
mendukung pernyataan ini. Menurut Coulter, permainan yang melibatkan
musik akan cepat meningkatkan keterampilan berbahasa anak sekaligus
cepat menambah kosakatanya. Kelak ia akan tumbuh menjadi anak yang mampu
mengorganisasikan ide serta cepat memecahkan masalah.</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<b>3. Memiliki pencernaan lebih baik.</b></div>
<div style="color: black;">
Bayi
yang terekspos musik akan memiliki pencernaan lebih baik karena rasa
rileks yang diterimanya. Dampaknya, efisiensi metabolismenya meningkat
dan akhirnya pertambahan berat badannya lebih baik.</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<b>4. Meningkatkan kemampuan matematika.</b></div>
<div style="color: black;">
Menurut
hasil penelitian psikolog Fran Rauscher dan Gordon Shaw dari University
of California-Irvine, Amerika Serikat, ada kaitan erat antara kemahiran
bermusik dengan penguasaan level matematika yang tinggi. Juga
keterampilan di bidang sains, ketika kelak anak sudah bersekolah. Musik
juga mampu meningkatkan inteligensi spasialnya (kecerdasan ruang)
sebanyak 46 persen dibanding anak-anak yang tidak terekspos musik. </div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<b>(Nakita/Utami Sri Rahayu)</b></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: xx-small;">sumber : <a href="http://female.kompas.com/read/2011/08/19/11010441/4.Manfaat.Mendengar.Musik.untuk.Si.Kecil">female.kompas.com</a></span></div>
Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-713629208405027314.post-8542988251859997882011-08-14T23:59:00.000-07:002011-08-15T00:02:02.401-07:00Gaya Komunikasi Orangtua yang Tidak Disukai Anak<div style="color: black;">
</div>
<div class="image" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
<img alt="img" class="" height="320" src="http://images.detik.com/content/2011/08/15/764/anak-ortu-dalam-ts.jpg" width="320" /> <noscript></noscript>
<br />
<b>(Foto: thinkstock)</b></div>
<br />
<div style="color: black;">
</div>
<div style="color: black;">
<b>Jakarta,</b>
Semua orangtua ingin selalu melindungi anak-anaknya agar tidak berbuat
kesalahan yang bisa merugikan si anak. Saking khawatirnya, terkadang
orangtua malah gagal berkomunikasi dengan anak karena cara komunikasinya
tidak disukai anak.<br />
<br />
Akibatnya, orangtua melakukan komunikasi
dengan cara yang justru merusak hubungannya dengan si anak. Menurut Dr.
Jeffrey Bernstein, psikolog dari Philadelphia dan penulis buku <i>'10 Days to a Less Defiant Child'</i>, ada tiga gaya komunikasi orangtua yang tidak disukai anak seperti dilansir <i>Psychology Today</i>, Senin (15/8/2011):<br />
<br />
<b>1. Memojokkan dengan rasa bersalah</b><br />
Biasanya
dilakukan dengan cara meminta atau membuat anak merasa berada dalam
posisi orangtua atau orang lain dalam situasi tertentu. Orang tua
seringkali mencoba membuat anak-anak merasa bersalah atas tindakan atau
pikiran mereka. Orang tua yang mengontrol anak-anaknya menggunakan
perasaan bersalah ini sebenarnya memiliki risiko mengucilkan
anak-anaknya dari mereka sendiri.</div>
<a name='more'></a><br />
Contohnya: Budi (15 tahun)
kepergok sedang merokok oleh tetangganya yang kemudian si tetangga
melaporkan kepada ibunya. Ibunya menceramahi Budi selama setengah jam
dengan pernyataan seperti: "Coba kamu bayangkan betapa malunya Ibu
mendengar kasak-kusuk tetangga bilang anak Ibu merokok?" atau "Apa kamu
nggak sadar, kamu sudah merusak kepercayaan Ibu sama kamu?".<br />
<br />
Cara
ini tidak akan berhasil dan justru membuat Budi semakin membuat jarak
dengan Ibunya. Yang dibutuhkan Budi sebenarnya hanya dukungan,
pemahaman, dan disiplin. Membuat komunikasi dengan bertanya alasan dan
kenapa merokok malah membuat si anak biasanya lebih terbuka.<br />
<br />
<b>2. Menggunakan Sarkasme atau sindiran</b><br />
Sindiran
adalah mengatakan hal-hal yang berkebalikan dari apa yang sebenarnya
ingin dikatakan dan tersirat melalui nada suaranya. Contohnya adalah
mengatakan sesuatu seperti: "Pintar sekali kamu" ketika anak melakukan
kesalahan atau sesuatu yang buruk.<br />
<br />
Sarkasme merupakan hambatan
bagi orangtua yang ingin berkomunikasi secara efektif dengan
anak-anaknya. Berbicara dengan nada positif dan tidak kasar akan membuat
anak lebih respek.<br />
<br />
<b>3. Menguliahi</b><br />
Yaitu
ketika orangtua datang dan memberikan ceramah bagaimana seharusnya
anaknya melakukan sesuatu, bukan memberikan masukan atau saran. Terlalu
mengarahkan dan menyetir justru tidak akan didengar oleh anak-anak, atau
bahkan malah membuat si anak melakukan kebalikan dari apa yang orangtua
perintahkan.<br />
<br />
Orangtua yang mendikte anak-anaknya bagaimana
seharusnya memecahkan masalahnya dan mengarahkan bahwa anak-anak tidak
memiliki kendali atas kehidupannya sendiri, maka mereka akan kehilangan
kepercayaan dari anak-anaknya.<span class="reporter"><b> </b></span><br />
<i><span style="font-size: xx-small;"><a href="http://www.detikhealth.com/read/2011/08/15/134717/1703932/764/gaya-komunikasi-orangtua-yang-tidak-disukai-anak"><span class="reporter"><b>Sumber Putro Agus Harnowo</b> - detikHealt</span></a></span></i>Rien Retnowatihttp://www.blogger.com/profile/18434330308256526306noreply@blogger.com0