wptemplates.org
RSS Feed

Rabu, 07 Desember 2011

Pisang Efektif Cegah Stroke

Tak hanya menyegarkan, sayuran hijau, kentang dan pisang yang kaya potasium ini berpotensi mengurangi risiko stroke dan penyakit arteri koroner atau jantung.

Hal itu bedasarkan pada analisis terbaru yang berpatokan pada 10 studi yang diterbitkan antara 1966 dan 2009 yang melibatkan hampir 280.000 orang dewasa.


Dalam penelitian lanjutan yang berkisar mulai dari 5 hingga 15 tahun itu, terdapat lebih dari 5.500 kasus stroke dan hampir 3.100 kejadian penyakit jantung koroner.


Mengkonsumsi makanan kaya potasium berimbas pada penurunan risiko stroke 19% dan risiko penyakit jantung koroner turun 8%. Temuan ini mendukung sejumlah rekomendasi global bahwa mengkonsumsi makanan kaya potasium lebih banyak dapat efektif mencegah penyakit vaskular, kata Dr. Pasquale Strazzullo, peneliti dari University of Naples, Italia.

Dalam studi yang dipresentasikan dalam konferensi tahunan
the American Heart Association's Nutrition, Physical Activity and Metabolism di San Francisco disebutkan juga makanan kaya potasium lainnya yang meliputi kacang kedelai, aprikot, alpukat, yogurt non-lemak, kacang buncis dan kacang polong.

Sementara studi lainnya yang dipresentasikan pada acara yang sama menyebutkan bahwa diet buah-buahan dan sayuran segar dapat melindungi diri dari serangan stroke.


Pada studi tersebut, tim peneliti menganalisis kasus stroke pada lebih dari 20.000 laki-laki dan perempuan berusia 20 hingga 65 tahun, yang terbebas dari penyakit kardiovaskular pada awal penelitian. Selama 10 tahun menjalani penelitian, terdapat 233 kasus stroke di antara peserta studi.


Setelah dikaitkan dengan sejumlah faktor, tim peneliti menemukan bahwa mereka yang banyak mengkonsumsi sayuran dan buah segar (lebih dari 262 gram per hari) , risiko terkena stroke lebih rendah 36% dibandingkan dengan rekan mereka yang tak banyak makan sayuran dan buah segar (kurang dari 92 gram per hari).


Tetapi, tak ada hubungan antara risiko stroke dengan konsumsi tinggi (lebih dari 233 gram per hari) atau konsumsi rendah (kurang dari 113 gram per hari) untuk sayuran dan buah olahan, ungkap Linda Oude Griep, peneliti dari Wageningen University, Belanda.  (go4/ICH).

Sumber : http://www.metrotvnews.com

0 komentar:

Posting Komentar