wptemplates.org
RSS Feed

Sabtu, 11 Juni 2011

Cara Membedakan Obat Batuk-Pilek


Secara umum, semakin banyak obat yang dikonsumsi, kian besar risiko terjadi efek samping
KOMPAS.com - "Di apotek dijual berbagai jenis obat batuk. Ada yang untuk batuk kering, batuk berdahak, batuk pilek, dan sebagainya. Sejauh mana efektivitas masing-masing obat itu? Apakah ada efek sampingnya bila saya batuk berdahak, tapi minum obat batuk pilek?" (Virginia Hapsari, Jakarta)
Menurut Dr Alyya Siddiqa, SpFK, dokter spesialis farmakologi klinis dan dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, obat batuk-pilek yang dijual bebas terdiri atas beberapa jenis:
Obat pilek saja, yaitu yang mengandung antihistamin (mengurangi bersin dan ingus) dan dekongestan nasal (mengurangi gejala hidung tersumbat). Nama generik: klorfeniramin maleas, sedangkan dekongestan nasal: pseudoefedrin atau fenilpropanolamin. Beberapa obat pilek dikombinasikan dengan pereda demam dan nyeri, yaitu parasetamol.
Obat batuk saja ada dua jenis, yaitu obat batuk berdahak dan batuk kering. Yang pertama mengandung mukolitik untuk mengencerkan dahak atau ekspektoran untuk mempermudah pengeluaran dahak. Obat batuk kering mengandung dekstrometorfan (penekan batuk). Obat ini tidak dianjurkan bagi mereka yang berdahak karena dapat menyulitkan pengeluaran dahak.
Obat batuk pilek, yaitu kombinasi dari obat batuk dan pilek.
Obat simptomatis bertujuan mengatasi gejala, jadi minumlah sesuai gejala yang dirasakan. Jika hanya pilek, minumlah obat pilek saja. Secara umum, semakin banyak obat yang dikonsumsi, kian besar risiko terjadi efek samping. Obat pilek cenderung mengentalkan lendir/dahak. Dan, obat pilek dengan antihistamin dapat menimbulkan efek samping mengantuk.  Sumber : Kompas.com, Dini | Jumat, 10 Juni 2011 | 09:46 WIB 

0 komentar:

Posting Komentar