Image: corbis.com
YOGYAKARTA - Peran keluarga ternyata sangat
penting dan ikut serta dalam menentukan sebuah prestasi seorang anak.
Fakta ini sedikit berbeda dengan konsep barat yang menilai perkembangan
kepribadian remaja berdasarkan lingkungan teman sekitar.
Menurut psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Kwartarini Wahyu Yuniarti, adanya interaksi anggota keluarga yang satu dengan yang lainnya menyebabkan seorang anak lebih mengetahui perannya sebagai individu dan makhluk sosial.
“Agak lain dengan konsep barat. Kalau di Indonesia perkembangan kepribadian dan prestasi seorang remaja ditentukan oleh keluarga. Tidak hanya remaja, namun dari masa anak remaja hingga memasuki masa awal dewasa,” kata Kwartarini, Jumat (17/6/2011).
Kwartarini mengatakan, pengawasan orangtua dirasakan sangat penting dalam menyeleksi sumber informasi yang diperoleh anak karena saat ini informasi lebih mudah didapatkan, antara lain, melalui situs jejaring sosial dan media teknologi informasi.
“Orangtua seharusnya mengetahui informasi yang baik dan dibutuhkan oleh sang anak karena makin banyak informasi yang masuk ke anak menyebakan otak mereka kelelahan,” katanya.
Diakuinya, tidak semua konsep psikologi barat dapat diaplikasikan di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan psikologi yang sesuai dengan kondisi masyarakat lokal. Dari hasil penelitian yang dilakukan Fakultas Psikologi UGM terhadap 3.000 remaja di Yogyakarta dan berbagai kota di Indonesia, ditemukan bahwa seorang remaja akan menemukan dan merasakan kebahagiaan dalam dirinya setelah berkumpul dengan seluruh anggota keluarga, terutama kehadiran ayah dan ibu.
“Hasil itu kami dapat dari penelitian kami terhadap para siswa SMP, SMA, dan mahasiswa,” katanya.(rfa).
sumber
Menurut psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Kwartarini Wahyu Yuniarti, adanya interaksi anggota keluarga yang satu dengan yang lainnya menyebabkan seorang anak lebih mengetahui perannya sebagai individu dan makhluk sosial.
“Agak lain dengan konsep barat. Kalau di Indonesia perkembangan kepribadian dan prestasi seorang remaja ditentukan oleh keluarga. Tidak hanya remaja, namun dari masa anak remaja hingga memasuki masa awal dewasa,” kata Kwartarini, Jumat (17/6/2011).
Kwartarini mengatakan, pengawasan orangtua dirasakan sangat penting dalam menyeleksi sumber informasi yang diperoleh anak karena saat ini informasi lebih mudah didapatkan, antara lain, melalui situs jejaring sosial dan media teknologi informasi.
“Orangtua seharusnya mengetahui informasi yang baik dan dibutuhkan oleh sang anak karena makin banyak informasi yang masuk ke anak menyebakan otak mereka kelelahan,” katanya.
Diakuinya, tidak semua konsep psikologi barat dapat diaplikasikan di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan psikologi yang sesuai dengan kondisi masyarakat lokal. Dari hasil penelitian yang dilakukan Fakultas Psikologi UGM terhadap 3.000 remaja di Yogyakarta dan berbagai kota di Indonesia, ditemukan bahwa seorang remaja akan menemukan dan merasakan kebahagiaan dalam dirinya setelah berkumpul dengan seluruh anggota keluarga, terutama kehadiran ayah dan ibu.
“Hasil itu kami dapat dari penelitian kami terhadap para siswa SMP, SMA, dan mahasiswa,” katanya.(rfa).
sumber
0 komentar:
Posting Komentar