Dini | Kamis, 21 April 2011 | 09:44 WIB
|
KOMPAS.com - Menurut Jillian Michaels, pelatih pada kompetisi The Biggest Loser, agar berhasil menurunkan berat badan yang dibutuhkan kita tak hanya harus paham bagaimana memilih makanan sehat dan berolahraga dengan benar, tapi juga butuh mental penghapus lemak tubuh. Mental ini akan membentuk persepsi kita menjadi sebuah keyakinan untuk sampai pada tubuh ideal yang kita inginkan.
Michaels adalah salah satu orang yang berhasil mengalahkan obesitas. Sewaktu dirinya berusia 13 tahun, beratnya sudah mencapai 77 kg. Pengalaman ini setidaknya menjadi gambaran nyata bagi dia untuk memahami mental seperti apa yang harusnya kita punya ketika berjuang menurunkan berat badan. Dan mental itu adalah:
Jangan pernah menoleh ke belakang. Bagi Michaels, bagaimana dulu teman-teman sebayanya mengejek dan memberi julukan padanya adalah hal jahat yang tak patut diingat. Jangan mau dijebak dengan persepsi negatif itu. Hal yang harus kita lakukan adalah mengubah dan memandang jauh ke depan. Bahwa pembabatan lemak yang menumpuk di tubuh harus dilakukan demi kualitas hidup yang baik. Bukan untuk orang lain tapi demi diri kita sendiri.
Buat target yang realistik, jangan terlalu menekan diri. Setelah kita memutuskan status kesehatan mana yang ingin kita nikmati, itu adalah tujuan realistis kita. Fokus pada tujuan itu dan capailah sesuai dengan kemampuan tubuh untuk mencapainya. Dengan mencoba santai tapi tetap pada pencapaian target, kita bisa lebih menikmati proses yang tengah dihadapi. Sehingga penyangkalan diri tak perlu berlama-lama menggagalkan program diet kita.
Saat gagal, janganlah menghukum diri terlalu berlebihan. Tidak selalu mudah untuk sampai pada "tempat tujuan". Sebab memang tak ada jaminan jalan kita akan selalu lurus karena tekad sudah membara di dalam dada. Itu mengapa ketika kita mengalami kegagalan atau merasa sangat tertekan, jangan justru menjadikan ini sebagai pertanda kita telah gagal, atau menjadi gemuk adalah takdir yang tak dapat dihapus. Apa yang harus kita lakukan, menurut Michaels, bangkit dan coba kalahkan tantangan dengan lebih kuat lagi. “Menyerah bukanlah semangat yang dimiliki seorang pejuang,” tegasnya.
Karena semuanya demi diri kita, lakukanlah yang terbaik! Semuanya adalah pilihan dan ketika kita sebagai orang dewasa memilih dengan sadar maka bertanggung jawablah terhadap pilihan tersebut. Rasa tanggung jawab ini akan membuat kita percaya diri dan tekun dalam melampaui tahapan-tahapan perjuangan mencapai target. Jadi jangan pernah beri yang tidak sempurna pada diri kita sendiri.
Agar kita selalu ingat dengan motivasi ini, cobalah print artikel ini, dan letakkan di tempat-tempat yang mudah untuk dilihat. Jika ingin menambahkan beberapa poin, lakukan, dan cobalah untuk mengingatnya sebagai obor kemenangan. Sehingga kita akan selalu tahu kemana harus melihat setiap kali mulai merasa tak bersemangat atau tak berhasil mencapai target. Selamat berjuang!
(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)
Sumber : http://female.kompas.com/read/2011/04/21/09442370/3.Sikap.Mental.Jika.Ingin.Ramping
Michaels adalah salah satu orang yang berhasil mengalahkan obesitas. Sewaktu dirinya berusia 13 tahun, beratnya sudah mencapai 77 kg. Pengalaman ini setidaknya menjadi gambaran nyata bagi dia untuk memahami mental seperti apa yang harusnya kita punya ketika berjuang menurunkan berat badan. Dan mental itu adalah:
Jangan pernah menoleh ke belakang. Bagi Michaels, bagaimana dulu teman-teman sebayanya mengejek dan memberi julukan padanya adalah hal jahat yang tak patut diingat. Jangan mau dijebak dengan persepsi negatif itu. Hal yang harus kita lakukan adalah mengubah dan memandang jauh ke depan. Bahwa pembabatan lemak yang menumpuk di tubuh harus dilakukan demi kualitas hidup yang baik. Bukan untuk orang lain tapi demi diri kita sendiri.
Buat target yang realistik, jangan terlalu menekan diri. Setelah kita memutuskan status kesehatan mana yang ingin kita nikmati, itu adalah tujuan realistis kita. Fokus pada tujuan itu dan capailah sesuai dengan kemampuan tubuh untuk mencapainya. Dengan mencoba santai tapi tetap pada pencapaian target, kita bisa lebih menikmati proses yang tengah dihadapi. Sehingga penyangkalan diri tak perlu berlama-lama menggagalkan program diet kita.
Saat gagal, janganlah menghukum diri terlalu berlebihan. Tidak selalu mudah untuk sampai pada "tempat tujuan". Sebab memang tak ada jaminan jalan kita akan selalu lurus karena tekad sudah membara di dalam dada. Itu mengapa ketika kita mengalami kegagalan atau merasa sangat tertekan, jangan justru menjadikan ini sebagai pertanda kita telah gagal, atau menjadi gemuk adalah takdir yang tak dapat dihapus. Apa yang harus kita lakukan, menurut Michaels, bangkit dan coba kalahkan tantangan dengan lebih kuat lagi. “Menyerah bukanlah semangat yang dimiliki seorang pejuang,” tegasnya.
Karena semuanya demi diri kita, lakukanlah yang terbaik! Semuanya adalah pilihan dan ketika kita sebagai orang dewasa memilih dengan sadar maka bertanggung jawablah terhadap pilihan tersebut. Rasa tanggung jawab ini akan membuat kita percaya diri dan tekun dalam melampaui tahapan-tahapan perjuangan mencapai target. Jadi jangan pernah beri yang tidak sempurna pada diri kita sendiri.
Agar kita selalu ingat dengan motivasi ini, cobalah print artikel ini, dan letakkan di tempat-tempat yang mudah untuk dilihat. Jika ingin menambahkan beberapa poin, lakukan, dan cobalah untuk mengingatnya sebagai obor kemenangan. Sehingga kita akan selalu tahu kemana harus melihat setiap kali mulai merasa tak bersemangat atau tak berhasil mencapai target. Selamat berjuang!
(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)
Sumber : http://female.kompas.com/read/2011/04/21/09442370/3.Sikap.Mental.Jika.Ingin.Ramping
0 komentar:
Posting Komentar